Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pentingnya Menjaga Privasi Data Diri

4 Juli 2024   13:23 Diperbarui: 4 Juli 2024   17:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENTINGNYA MENJAGA PRIVASI DATA DIRI

Kejadian kebocoran data Pusat Data Nasional baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran yang besar di kalangan masyarakat. Dalam era digital yang semakin maju ini, keamanan data pribadi menjadi isu yang sangat krusial. Setiap hari, kita tanpa sadar membagikan berbagai informasi pribadi melalui berbagai platform online. Bahkan sering terjadi kita tiba-tiba ditelepon orang yang tidak dikenal yang mengaku dari sebuah platform pinjaman online (pinjol) dan menagih utang pada kita. Padahal kita tidak tahu apa-apa. Ini salah satu buktinya bocornya data-data pribadi kita.

Dengan adanya insiden ini (yang sampai sekarang para pemangku kepentingan belum secara transparan dan akuntabel mengaku bersalah karena lalai), apakah kita semakin sadar akan pentingnya menjaga privasi data? Bagaimana kita bisa memulai langkah konkret untuk melindungi data pribadi kita?

Mengapa Penting? 

Kebocoran data dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, mulai dari pencurian identitas hingga penipuan finansial (seperti yang saya sebutkan di atas). Informasi pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan informasi finansial sangat berharga di mata para pelaku kejahatan siber. Ketika data ini jatuh ke tangan yang salah, kerugian besar bisa terjadi, tidak hanya pada individu tetapi juga pada institusi. Misalnya kita tiba-tiba saja mendapatkan sebuah kiriman paket yang sama sekali tidak tahu apa isinya. Tetapi nama dan alamat tujuan benar-benar untuk kita. Lalu bermunculan di WAG kalau itu kiriman jebakan untuk memeras atau menggiring kita sebagai korban sindikat narkoba.

Insiden kebocoran data Pusat Data Nasional Sementara menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan data kita. Data-data penting yang seharusnya terlindungi dengan baik, malah menjadi incaran para peretas. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keamanan data personal dan institusional.

(sumber: inews.id)
(sumber: inews.id)

Bagaimana Memulainya?

Langkah pertama untuk menjaga keamanan data adalah dengan memilah dan memilih data apa saja yang harus dibagikan dan mana yang harus dirahasiakan. Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kita lakukan. 

Pertama-tama dan utama adalah pahami jenis data pribadi. Kategorikan data pribadi yang sensitif seperti nomor KTP, nomor rekening bank, dan kata sandi. Data-data ini sebaiknya tidak dibagikan sembarangan apalagi kepada orang yang mengaku-ngaku pihak bank. Waspadalah dengan orang yang ingin cross check data Anda melalui sambungan selular, termasuk dari bank atau asuransi ternama sekalipun. Karena mereka tidak akan cross check lewat telepon, tetapi melalui petugasnya saat kita berhadapan langsung di bank atau kantor asuransi (agen asuransi yang hanya petugas lapangan tidak mungkin akan melakukan itu lewat telepon). Jadi hati-hatilah.

(dampak dari retasan data. Sumber:Kompas.id) 
(dampak dari retasan data. Sumber:Kompas.id) 

Kedua, periksalah keamanan platform. Sebelum membagikan data pribadi, pastikan platform atau situs web memiliki keamanan yang memadai. Cari tanda-tanda seperti HTTPS di URL dan kebijakan privasi yang jelas. Perlu waspada, para pencuri data selalu selangkah lebih pintar dari kita. Maka untuk langkah antisipatif perlulah teliti sebelum membeli. Jika ada yang meminta NIK Anda, jangan mudah percaya!

Ketiga, gunakan kata sandi yang kuat. Buat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan keamanan.

Keempat, hindari membagikan data di media sosial. Jangan membagikan informasi pribadi di media sosial. Informasi seperti Foto KTP yang berisi NIK, alamat rumah, nomor telepon, dan tanggal lahir sebaiknya tidak dipublikasikan. Termasuk juga hindari mengunggah foto yang menampilkan jempol Anda secara jelas karena itu bisa di-zoom untuk diambil sidik jari Anda.

Kelima, aktifkan verifikasi dua langkah. Aktifkan fitur verifikasi dua langkah di semua akun yang mendukung terutama di WA dan Telegram. Ini menambah lapisan keamanan ekstra dengan memerlukan kode verifikasi tambahan selain kata sandi.

Keenam, perbarui perangkat lunak secara rutin. Pastikan perangkat lunak dan aplikasi yang digunakan selalu diperbarui. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan penting yang dapat melindungi data Anda dari ancaman terbaru.

Saya pernah mengalami kejadian ketika informasi diri saya dicuri akibat kebocoran data di sebuah platform pinjaman online dan asuransi. Saya tidak pernah berhubungan apalagi meminjam di platform pinjaman online, tetapi justru ditelepon untuk meminta pertanggungjawaban. Ya tentu saja sebuah tanggung jawab konyol. Tidak menikmati pinjaman tapi justru diminta mengangsur. Dari pengalaman ini, saya belajar betapa pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Sejak saat itu, saya lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi dan selalu menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan.

(sumber: Kompas.id)
(sumber: Kompas.id)

Lalu, Apa Solusinya?

Untuk menghindari kejadian serupa, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan baik oleh individu maupun institusi. Pertama, tingkatkan edukasi dan kesadaran tentang pentingnya keamanan data di kalangan masyarakat. Workshop dan seminar tentang keamanan siber bisa menjadi langkah awal yang baik. Kedua, gunakan teknologi keamanan terbaru seperti enkripsi data, firewall, dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi data. Ketiga, institusi harus memiliki kebijakan privasi yang ketat dan jelas. Informasikan kepada pengguna bagaimana data mereka akan digunakan dan dilindungi. Kelima, lakukan audit keamanan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem keamanan selalu up-to-date dan mampu menghadapi ancaman baru.

Insiden kebocoran data Pusat Data Nasional memberikan pelajaran berharga bagi kita. Pentingnya menjaga keamanan data pribadi tidak boleh diabaikan. Dengan langkah-langkah sederhana namun efektif, kita dapat melindungi diri dari berbagai ancaman keamanan siber. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran dan menerapkan praktik terbaik dalam menjaga privasi data. Keamanan data adalah tanggung jawab kita bersama, dan tindakan kecil kita hari ini bisa mencegah kerugian besar di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun