Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Tengah Hari

19 Juni 2024   11:34 Diperbarui: 19 Juni 2024   11:41 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi Tengah Hari

Di bawah sinar mentari,
Gelas kopiku terhidang,
Di lorong-lorong kumelihat,
Praktek tertutup, nyaris tersembunyi,
Undang-undang jadi alat,
Pro rakyat kecil hampir tak ada arti.

Dalam setiap teguk,
Rasa getir dan pahit menyerap,
Korupsi terselubung, dalam setiap detik
Silih berganti nama dan pembungkusnya
Dalam isi yang nyaris sama: tidak tahu malu
Dari wajah-wajah penuh senyum munafik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun