Kopi Tengah Hari
Di bawah sinar mentari,
Gelas kopiku terhidang,
Di lorong-lorong kumelihat,
Praktek tertutup, nyaris tersembunyi,
Undang-undang jadi alat,
Pro rakyat kecil hampir tak ada arti.
Dalam setiap teguk,
Rasa getir dan pahit menyerap,
Korupsi terselubung, dalam setiap detik
Silih berganti nama dan pembungkusnya
Dalam isi yang nyaris sama: tidak tahu malu
Dari wajah-wajah penuh senyum munafik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!