Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Offers Support (Memberi Dukungan)

10 Juni 2024   10:42 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: jatenglive.com)

OFFERS SUPPORT (Memberikan Dukungan)

 "Kehadiran seseorang meski tanpa kata sangatlah berarti bagi yang sedang terjatuh, Ia akan segera bangkit karena yakin Anda akan menolongnya" (ABJE).

 

Penting untuk diketahui....

Kisah persahabatan Yonathan dan Daud. Sebagai seorang muda dalam kerajaan Raja Saul, Daud terkenal karena mampu mengalahkan Goliat orang Filistin. Sejak saat itu, sejumlah kemenangan terjadi atas orang Filistine, Daud merebut simpati rakyat Israel dan menunjukkan bahwa Allah besertanya. Bahkan orang Israel sering mengulang-ulang lagu: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh tapi Daud berlaksa-laksa" (1 Sam 18:7, 21:11, 29:5). Daud telah menjadi seorang pahlawan bahkan setiap orang berharap dia masuk dalam keluarga Saul dan mewarisi kerjaan.

Setiap orang berharap demikian, kecuali Saul. Hati Saul sudah menetapkan anaknya, Yonathan raja, dan dia berusaha menjauhkan Daud. Bahkan dalam sejumlah kesempatan ia berusaha membunuh Daud.

Berhadapan dengan situasi semacam ini, kita tentu berharap Yonathan akan memihak ayahnya dan ikut menyudutkan Daud. Tetapi sesuatu yang sangat bertentangan dengan harapan orang pada umumnya terjadi. Bahkan Kitab Suci menyatakan pada kita, "jiwa Yonathan bersatu dengan jiwa Daud, dan Yonathan mengasihi dia seperti dirinya sendiri" (1 Sam 18:1). Suatu persahabatan yang mendalam terbentuk antara dua pribadi, meski upaya-upaya pembunuhan oleh Saul yang terus dilakukan.

Yonathan mengakui bahwa hidup daud dalam tangan Allah dan melihat bahwa Allah telah memilihnya menjadi raja Israel berikut. Tanpa suatu rasa benci dan cemburu, Yonathan melakukan segala upaya untuk melindungi Daud dari ayahnya. Bahkan dia sering mengenakan pada Daud pedang, jubah dan perisai -- simbol posisi Yonathan sebagai ahli waris kerajaan. 

Ketika Yonathan terbunuh dalam pertempuran, Daud memperlihatkan betapa sangat bernilainya persahabatan yang telah mereka bina: "Saudaraku Yonathan, aku merasa sangat susah karena engkau, engkau sangat ramah padaku, bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan (2 Sam 1:26). (abje)

Penting untuk direnungkan....

Kadang kita tak pernah menyangka betapa berartinya sapaan kita pada orang lain. Apalagi sapaan itu hadir pada situasi dan kondisi yang tepat! Sapaan kita bagai oase di tengah padang gurun yang bisa melegakan dahaga. Mata yang memandang penuh pengertian, senyuman yang merekah penuh keakraban kadang lebih menyapa seseorang ketimbang kata-kata yang basa-basi.

Ainsi (bukan nama sebenarnya) seorang gadis remaja kelas dua SMU terkemuka di Yogkarta. Dia terkenal sebagai gadis yang pintar tapi judes dan suka menyendiri. Dia juga sangat sensitif bila melihat orang lain tertawa-tawa ketika dia berjalan di sekitar situ. Dia merasa semua orang membicarakan keanehannya. 

Kadang, temannya lain menjumpai dia sedang menangis di kamar mandi. Chintia (bukan nama sebenarnya) temannya satu kelas selalu menaruh perhatian padanya. 

Tetapi ia belum berani untuk mendekat dan menanyakan mengapa Ainsi menangis. Suatu ketika saat mereka sama-sama menuju kamar mandi, Chintia menegurnya dan berkata, "Ainsi, nanti pulang sekolah aku ingin numpang motormu. Motorku rusak, dan kebetulan kita sejalan. Bolehkah?" Ainsi dengan sedikit kaget menjawab, "Boleh...tentu saja boleh", aku senang kamu mau ikut sama aku." 

Sejak saat itu mereka berdua bersahabat dan Ainsi sedikit demi sedikit mulai membuka diri pada teman-teman sekelas lainnya. Kehadiran Chintia sebagai sahabat telah menyadarkannya, bahwa tidak hanya dia yang memiliki persoalan. Tapi persoalan tidak harus membuatnya tertutup dan menghindar dari teman-temannya. 

Ketika seseorang sedang menghadapi persoalan, kehadiran seorang sahabat sangatlah membantu. Meski tanpa kata-kata, tapi bahwa dia tahu kita ada bersamanya, kita bersimpati dan berempati dengan persoalan, sudah menjadi kekuatan tersendiri. 

Dia merasa mendapatkan dukungan bahwa dia tidak seorang diri menanggung bebannya. Dia tidak berjalan seorang diri. "Tenang, sobatku, aku bersamamu. Apapun yang kamu alami, aku akan selalu bersamamu." Itulah arti dukungan seorang sahabat. Bukankah kata bijak menyatakan bahwa "Pertolongan (kehadiran, sapaan, sentuhan, senyuman bahkan tangis bersama), meski kecil sekalipun, sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan." (abje)

(sumber: jatenglive.com)
(sumber: jatenglive.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun