Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Panti Jompo Itu Penjara Kesepian di Hari Tua?

3 Juni 2024   23:23 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: blogs.insanmedika.co.id)

Namun ada keluarga yang tidak memasukkan orang tuanya ke panti jompo, tetapi membayar perawat khusus di rumah dengan gaji lumayan besar. Ada beberapa sahabat masa kecil saya malah bekerja sebagai perawat orang tua di Jakarta, Surabaya dan Bandung. Anak-anak hanya ingin memastikan orang tuanya ada yang merawat, yang penting jangan di panti jompo. Itu tentu bagi keluarga yang bisa menggaji perawat dan tidak mau terpisah dari orang tuanya.

Selain sisi baik, akan berimbang jika kita mencoba melihat sisi buruknya memasukkan orang tua ke panti jompo. Pertama, rasa kehilangan dan bersalah: Keluarga yang memasukkan orang tua ke panti jompo mungkin merasa kehilangan karena perpisahan fisik, dan juga merasa bersalah karena tidak dapat merawat mereka sendiri. 

Kedua, potensi kurangnya perhatian personal. Meskipun ada perawatan yang diberikan oleh staf panti jompo, kadang-kadang orang tua mungkin merasa kurangnya perhatian personal atau kehilangan kontrol atas kehidupan mereka sendiri. 

Ketiga, beban finansial. Biaya panti jompo bisa sangat tinggi, tergantung pada fasilitas dan layanan yang disediakan. Ini dapat menjadi beban finansial tambahan bagi keluarga. Tapi satu tanya yang patut direfleksikan adalah, "Orang tua tidak pernah berpikir untuk memasukkan kita ke panti asuhan (maaf ini bukan generalisasi, meski ada kasus-kasus khusus yang terjadi) karena mereka merasa kita menjadi beban finansial mereka. 

Keempat, penyesuaian yang sulit: Orang tua mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan kehilangan independensi yang mereka miliki di rumah mereka sendiri.

Singkatnya, memasukkan orang tua ke panti jompo adalah keputusan yang kompleks dan perlu dipertimbangkan dengan seksama, dengan memperhitungkan kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan mereka, serta faktor-faktor emosional dan finansial keluarga. Jangan sampai orang tua merasa kita anak durhaka yang membalas air susu ibu dengan air tuba atau empedu nan pahit. Yang utama tetap cinta dan perhatian bagi mereka, supaya panti jompo tidak menjadi penjara kesepian mereka di hari tua. Kesepian akibat anak-anak merasa beban atas hidup mereka yang dirasa "tidak berguna."

Berbahagialah yang masih memiliki orang tua, kakek dan nenek. Cintailah mereka seperti mereka tulus mencintai kita. Jangan jauhkan cinta mereka ke dalam tembok panti jompo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun