Menurut data BPS Jumlah Perusahaan Internet Service Provider di Indonesia (2017-2022) ada sekitar 828 dengan 50 di antaranya sebagai provider terkenal antara lain IndiHome dengan jumlah konsumen terbesar , lalu disusul First Media, MNC, iConnet, Biznet, dan lain-lain. Yang terkini masuknya Starlink dan sudah mulai beroperasi di Indonesia. Apakah ini solusi yang kita butuhkan selama ini, terutama untuk dunia pendidikan kita? Dengan bertambahnya provider apakah semakin murah pula harganya bagi masyarakat pengguna?
Starlink tentu memiliki potensi untuk menjadi solusi yang signifikan terutama dalam meningkatkan akses internet di wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional. Ini dapat membuka pintu bagi lebih banyak orang, termasuk di dunia pendidikan, untuk mengakses sumber daya pendidikan online, kursus jarak jauh, dan berbagai konten pendidikan lainnya.
Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pertama, meskipun Starlink dapat menyediakan akses internet di daerah yang sulit dijangkau, masih ada tantangan terkait biaya dan infrastruktur lokal yang diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi ini secara efektif dalam konteks pendidikan. Ketersediaan perangkat, pelatihan untuk pendidik, dan dukungan teknis juga perlu diperhitungkan. Apakah semakin banyaknya provider semakin murah harganya bagi masyarakat? Atau semakin banyaknya provider semakin memudahkan masyarakat menikmati kemajuan teknologi?
Kedua, pertanyaan tentang keandalan dan kualitas layanan Starlink di lingkungan yang berbeda, terutama ketika banyak pengguna menggunakan jaringan secara bersamaan. Meskipun Starlink menawarkan kecepatan internet yang tinggi, performanya mungkin bisa berfluktuasi tergantung pada berbagai faktor termasuk cuaca dan kepadatan pengguna.
Bisa jadi Starlink memiliki potensi untuk membantu meningkatkan akses internet di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, serta membantu dunia pendidikan dengan menyediakan akses yang lebih luas ke sumber daya pendidikan, kita juga perlu mempertimbangkan tantangan dan batasan yang mungkin terjadi. Ini bukanlah hype belaka, tetapi implementasinya akan memerlukan kerja keras dan perhatian terhadap detail untuk benar-benar mengoptimalkan potensinya.
Bagaimana dengan provider milik negara?Â
Kehadiran Starlink sebagai penyedia layanan internet satelit tidak secara langsung bersaing dengan operator telekomunikasi seperti Telkomsel. Telkomsel dan perusahaan telekomunikasi lainnya biasanya menawarkan layanan internet melalui infrastruktur kabel bumi atau serat optik, sementara Starlink menggunakan satelit untuk menyediakan akses internet.
Meskipun keduanya dapat menawarkan akses internet, mereka melayani segmen pasar yang berbeda dan memiliki keunggulan serta kelemahan masing-masing. Telkomsel dan operator telekomunikasi lainnya biasanya fokus pada akses internet di wilayah yang terjangkau oleh infrastruktur darat mereka, sedangkan Starlink dapat memberikan akses di wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur tersebut, seperti daerah pedesaan atau terpencil.
Dalam konteks Indonesia, Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar (milik negara) tetap memiliki peran penting dalam menyediakan layanan internet bagi masyarakat. Namun, kehadiran Starlink dapat menjadi tambahan yang berharga terutama untuk wilayah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur darat, memperluas cakupan akses internet di negara tersebut. Sebenarnya bukanlah masalah bersaing, tetapi lebih pada bagaimana kedua jenis layanan ini dapat saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan akses internet yang beragam di Indonesia.
Apa Untung dan Ruginya dengan Adanya Starlink?