SABAR DALAM PROSES
Oleh: Alfred B. Jogo Ena
Selamat pagi pembaca,
Sedikit berbagi di pagi yang cerah ini tentang proses dan hasil menulis. Konon, menurut para pakar bahasa dan sastra menulis yang baik diawali atau ditentukan oleh kalimat pembuka yang baik. Jika kalimat pertama baik, maka selanjutnya akan baik dan lancar. Tetapi jika kalimat pertamanya buruk tanpa kaidah EYD maupun SPOK, akan mempersulit kita melanjutkan kalimat selanjutnya.
Kalimat pertama selalu ibarat langkah pertama kita meninggalkan tempat yang lama menuju suatu tempat yang baru. Berlatih dengan kesabaran dalam proses lebih baik daripada sukses dengan gemilang dengan mengabaikan proses. Sebab proses itu sendiri merupakan guru sekaligus sarana yang baik.
Contoh kalimat yang buruk:
"Tiba-tiba kegembiraan memenuhi seluruh ruangan yang bergemuruh. Tembok seperti mau rubuh dan atap mau terbang."
Kalimat yang baik:
"Aku bersama seluruh peserta bergembira dalam pesta wisuda kelulusan kami. Semua berteriak sembari meloncat-loncat senang."
Kalimat pertama tidak jelas konteksnya. Kalimat kedua lebih jelas konteks dan subjek yang terlibat dan apa yang dilakukan (predikatnya).