Memang presiden terpilih nantinya perlu bersikap dan bertindak bijak dalam menambah jumlah menteri. Karena apapun yang dilakukan akan selalu menawarkan keuntungan sekaligus pula perlu pula untuk mempertimbangkan beberapa kerugian yang mungkin timbul dan menilai apakah manfaatnya sebanding dengan biayanya terumata bagi masyarakat.
Tentu akan semakin banyak litani pertanyaan terkait penambahan jumlah menteri. Semakin banyak menteri semakin banyak pula perubahan dan penyesuaian. Yang di atas enak mengetuk palu, tetapi rakyat bawah yang menderita karena harus terus menyesuaikan dengan keputusan dan kebijakan yang berubah-ubahnya. Misalnya saja seperti kami pekerja serabutan ya guru honorer, ya penarik ojol, yang pekerja freelance tentu akan "terengah-engah" untuk menyesuaikan diri yang hasilnya tentu tidak sebanding dengan para pejabat yang gajinya sudah pasti. Rakyat kecil? Ah peduli amat! Jangan sampai itu yang terjadi.
Dan, kita menanti saja dengan sabar gebrakan presiden terpilih nanti yang pantang menyerah terus berjuang hingga meraih impian. Tentu sang juara baru memiliki sejuta skenario untuk semakin memajukan bangsa ini, bukan sekadar berbagi kue kemenangan di antara para kroni dan koloni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H