KEEP YOU CLOSE AT HEART (Kamu Selalu Di Hati)
Oleh: Alfred B. Jogo Ena
"Tempatkan orang lain secara istimewa dalam hatimu, maka Anda akan selalu ada dalam hatinya" (ABJE).
Â
Penting untuk diketahui....
Sahabatku...., saat seseorang yang kamu kasihi meninggal, kamu tidak akan bisa mengatasi kesedihanmu dengan melupakannya, karena dengan melakukan demikian, kamu akan semakin sedih dan semakin sulit untuk mengatasi kesedihanmu, tetapi kamu bisa mengatasi kesedihan yang kamu alami dengan tetap mengingatnya dan menyadari bahwa dia tidak akan benar-benar lenyap atau hilang walaupun mereka sudah meninggal kalau mereka sudah pernah hadir di dalam hidup kita, ikut mewarnai kehidupan kita, dan mencintai dan menyayangi kita seperti kita juga sangat menyayangi mereka. Walaupun aku sekarang pergi meninggalkan kamu semua, aku tetap akan hidup di dalam hatimu selamanya..."
Memang... kadang kita baru bisa merasakan betapa berartinya seorang sahabat ketika dia meninggalkan kita untuk selamanya. Kita lalu menemukan ada sesuatu yang kurang dari kehadirannya dalam hidup kita. Tapi...justru kepergian sahabat itu membuka mata kita, betapa dia sangat berarti bagi kita ...dan kita terus membiarkan dia hidup dalam hati kita.... selamanya.
Penting untuk direnungkan....
Seorang Bijak Bestari pernah mengatakan, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari BapaKu." Kasih itulah yang membuat seseorang selalu mempunyai ruang dalam hatinya untuk sahabatnya. Persahabatan yang didasari oleh kasih nan tulus tak akan lapuk oleh waktu. Ia tidak terikat oleh ruang dan waktu. Sampai kapanpun, sang sahabat tetap ada dalam hatinya.
Sahabat ibarat susu yang menghidupkan...dan selalu memberi ruang perkembangan bagi orang menjadi sahabatnya. Dalam perjalanan waktu, sebagai sahabat, kita perlu rendah hati dengan mendengarkan, menaruh rasa hormat, tulus serta sabar. Kiranya tepat nasehat Richard Carlson berikut, "berusahalah lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Tetap hormat dan sopan. Tunjukkan ketulusan dan kesungguhan kepedulian kita. Ajukan pertanyaan dan sabar. Kunci suatu hubungan adalah membuat orang yang bersama kita atau berbicara dengan kita merasa seolah-olah ia orang penting dalam hidup kita saat ini. Kita perlu hadir secara utuh bersama mereka -- setulus mungkin sehingga mereka merasa istimewa".
Dengan membuat mereka merasa istimewa dan berharga, mereka akan semakin membuka diri dan hatinya bagi kita. Kitalah sahabatnya yang selalu dibawanya kemanapun, karena kita ada bersama dalam hatinya. Dan...suatu saat nanti (tentu ini bukan menjadi tujuan utama persahabatan kita) dia akan membalaskan kebaikan kita dengan menjadikan kita istimewa dan berharga, kalau tidak pada kita sendiri, tentu ia akan melakukan kebaikan itu pada orang lain...(abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H