Walaupun Persahabatan cantik, tetapi sifatnya mulai memualkan. Persahabatan menyadari bahawa dirinya tidak lagi disukai lantaran banyak orang yang menjauhinya.Â
Persahabatan mulai menyesali keadaannya. Saat itulah Kesedihan melihat Persahabatan, dan menyampaikan kepada Cinta bahwa Persahabatan sedang dalam kedukaan.
Segera Cinta berlari dan menghampiri Persahabatan. Saat Persahabatan melihat Cinta menghampiri dirinya, dengan air mata yang berlinang Persahabatan pun meluapkan seribu penyesalannya meninggalkan Cinta.
Persahabatan dan Cinta kembali menjadi teman baik. Persahabatan kembali menjadi pribadi yang menyenangkan dan Cinta pun kembali tersenyum ceria. Semua orang melihat kembali kedua teman baik itu sebagai berkat dan anugerah dalam kehidupan. (Sumber Unknown sejak tahun 2005 silam)
Penting untuk direnungkan....
Betapa bahagianya mempunyai sahabat yang selalu punya waktu untuk kita. Setiap saat (meski tidak harus terus menerus) ia selalu sempatkan diri untuk menghubungi Anda hanya untuk menanyakan kabarmu, mendengarkan suaramu, dan terutama ingin mengetahui keadaanmu.
Seorang sahabat selalu mempunyai jadual yang tetap dalam hidupnya untuk berbagi waktu dengan sahabatnya. Meski hanya sejenak (2-3 menit) tapi sudah lebih dari cukup.Â
Sebab kehadiran kita yang 2-3 menit itu sangat berarti baginya. Demikian juga kita akan merasakan sebaliknya. Betapa.... sapaan-sapaan yang sederhana tapi sering dan rutin, menjadi sebuah pelipur kala rindu.Â
Betapa berartinya sapaanmu bagi sahabat yang sangat mengharapkan kehadiranmu. Bila engkau alpa untuk menyapanya sejenak saja, dia akan segera mencarimu dan mencari tahu apa yang sedang terjadi denganmu.Â
Upaya pencarian yang dia lakukan semata-mata terdorong oleh cinta untuk selalu menempatkan seorang sahabat sebagai prioritas di atas segala sesuatu yang lain.