Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketangguhan Batiniah

13 April 2024   18:02 Diperbarui: 13 April 2024   19:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KETANGGUHAN BATINIAH

Oleh: Alfred B. Jogo Ena

Ada sebuah pernyataan yang menarik: "Sometimes the strongest among us are the ones who smile through silent pain, cry behind the closed doors, fight battles nobody knows about," (yang bisa kita artikan "Kadang-kadang orang yang paling kuat di antara kita adalah mereka yang tersenyum pedih dalam hening, yang menangis di balik pintu yang tertutup, yang berperang dalam pertempuran yang tidak diketahui siapa pun") merujuk pada kekuatan batin dan ketangguhan emosional seseorang yang seringkali tidak terlihat dari luar.

Seorang ibu yang saban hari terlihat tersenyum sebenarnya sedang gundah gulana memikirkan anak-anaknya yang sudah terpencar ke berbagai sudut negeri, apalagi anak yang tak pernah ada kabar berita, hidup dan mati tak pasti. Atau seorang TKW atau TKI yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari majikannya baik di dalam maupun di luar negeri. Kompas.Id bahkan mencatat bahwa "Selama tahun 2018-2022, sedikitnya 516 pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur meninggal di luar negeri. Dari jumlah itu, 499 orang di antaranya pekerja migran ilegal." (Kompas.Id 20 Juli 2023). Miris! 

Kita tak tahu perjuangan yang mereka lalui di luar negeri. Kita tidak tahu berapa kali sehari mereka menjerit pilu dari balik pintu-pintu yang tak membolehkan mereka keluar. Mereka mencoba bertahan demi uang (yang belum tentuk dibayarkan) agar bisa dikirimkan ke keluarga. Tahu-tahu kita mendapat kabar, ada jenazah TKI/TKW yang dikirim ke pangkuan Ibu Pertiwi. Dan masih banyak cerita orang kuat lainnya di sekitar kita yang bahkan tidak pernah terekspos ke media.

Sekali lagi, orang yang kuat bisa saja adalah seseorang yang tersenyum ketika sedang tidak baik-baik saja, artinya mereka mampu menampilkan sikap positif dan berusaha menjalani hidup dengan semangat meskipun sedang menghadapi kesulitan atau penderitaan. Kesulitan dan penderitaan tidak menang atasnya, tetapi sebaliknya dialah yang harus menang atas keadaan. Mereka bahkan bisa tersenyum tulus pada kita dengan menyembunyikan duka dalam hati. "Cukup aku sendiri yang tahu deritaku, orang lain tak perlu tahu." Begitu kira-kira alasan mereka bersembunyi di balik senyum menawan mereka.

Mereka juga mungkin menangis di balik pintu yang tertutup, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki emosi dan perasaan yang mendalam, yang tidak perlu diumbar kepada segala bangsa dan segala orang, karena kadang manusia tidak bisa menjaga kepercayaan orang lain kepadanya. Meski mereka mungkin tampak kuat di depan umum, mereka juga manusia yang memiliki kelemahan dan rawan terhadap rasa sakit. Mereka tetap tegar dan kuat.

Mereka juga mungkin penuh perjuangan yang tak pernah kita tahu. Artinya, mereka mungkin menghadapi tantangan atau rintangan yang tidak kita ketahui atau pahami. Namun, mereka terus berjuang dan berusaha, menunjukkan kekuatan dan keteguhan hati mereka. Mereka berprinsip Allah saja yang tahu.

Pernyataan pada gambar ini mengingatkan kita bahwa kekuatan tidak selalu tampak dari luar dan bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjuangan mereka sendiri. Untuk itu perlulah untuk selalu berempati dan pengertian terhadap orang lain, karena kita mungkin tidak pernah tahu apa yang mereka hadapi atau alami. Bukankah kita juga demikian terhadap orang lain, tidak mau terlihat lemah.

Orang-orang yang tangguh secara batiniah dan emosional adalah pemenang atas kehidupan, sekalipun di ujung perjuangan mereka belum menikmati hasilnya karena terlanjur berkalang nyawa di tangan sesamanya yang kejam dan tak berperikemanusiaan. Orang-orang yang tangguh itu bisa saya, Anda atau sesama yang ada di hadapan kita, yang mungkin sering kita remehkan.

Salam dari Kaki Merapi, 

pada senja yang akan berganti malam 13 April 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun