Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ujung Politik Kambing Hitam (Balada Kecemburuan untuk Orang Itu)

11 April 2024   11:29 Diperbarui: 11 April 2024   11:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Alfred B. Jogo Ena

Jago belum berkokok

Petrus sudah menggenapi ramalan Sang Guru

kala dia ketakutan atas amukan massa

yang berteriak: “Bukankah Kau murid Orang itu?”

Massa yang terhasut oleh ciutnya nyali para imam agung

Dan ahli-ahli Taurat terus berteriak:

“Salibkan Dia, Salibkan Dia,

Dia bukan raja kami

Dia hanya mengklaim jadi raja kami

Bebaskan si penjahat Barabas

Salibkan Orang ini.”

Petrus yang gemetaran hanya menyesal

Tak ada lagi kegarangan kala diredam

Hasutan imam kepala yang terbakar

Cemburu dan dengki pada Orang itu

Mengiringi nyanyian dengki orang banyak

Salibkan Dia, Salibkan Dia

Dia bukan bagian dari kami

Karena menganggap dirinya Putra Allah.

Pilatus si tukang cuci tangan

Mulai gelisah ketika pengadilannya tidak ada titik temu

Yang tenggelam dalam nyanyian massa:

Engkau bukan sahabat kaisar

Jika membebaskan Orang itu.

Percuma alibinya aku tak menemukan kesalahannya

Jika dia jadi pemimpin tak bernyali

Yang kandas oleh tuntutan massa

Tak berani memihak kebenaran

Termakan korban politik kambing hitam

Para ahli kitab yang meminjam bibir massa

Kini pun begitu,

Para pemimpin hilang nyali

Terhempas oleh nyanyian beringas massa

Yang buta pada kebenaran

Tersilau lembaran keping perak

Gadai harga diri

Sembari cuci tangan sehabis mencuri

Tak merasa bersalah atas nama kebenaran

Meniru Pilatus yang bertanya:

Apakah kebenaran itu wahai Raja?

Jika Kau mau bekerjasama,

Aku bisa membebaskanMu

Politik kambing hitam diperankan indah para ahli kitab

Menggunakan bibir massa Yahudi

Memakai tangan tentara Romawi

Mulut dan tangan mereka bersih

Saksikan Orang itu selesai di tiang salib

Di atas hamparan kemunafikan

Kala mereka elukan masuk Yerusalem:

Hosana, Dialah Sang Raja

Yang kini terpidana

Terentang tak berdaya

Di tiang politik cuci tangan.

Sungguh Orang itu

Mengakhiri semua kutuk nabi

jadi damai dan selamat semesta.

Yogyakarta, 7 April 2023

Selepas Jumat Agung Kedua

Di Gereja Santo Petrus dan Paulus Minomartani

Paskah sudah kita rayakan hampir dua pekan silam, tetapi sisa-sisa tindakan sebelum 

paskah masih kita warisi hingga hari ini. Itu manusiawi. Kita masih butuh penebusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun