Mohon tunggu...
Alfonsus Adrian Yofinanda
Alfonsus Adrian Yofinanda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo! Saya Seminaris Seminari Menengah Mertoyudan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keseimbangan antara Kontribusi pada Sekolah dan Komunitas

10 Oktober 2023   08:44 Diperbarui: 10 Oktober 2023   09:03 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan seminaris berkontribusi baik pada sekolah maupun komunitas asrama, kecuali MP (Medan Pratama) dan KPA (Kelas Persiapan Atas), karena MP dan KPA masih baru dan belum bisa masuk dalam kepengurusan OSIS, ekstrakurikuler, dsb; tetapi mereka bisa berkontribusi pada komunitas asrama mereka dengan tugas-tugas kebidelan yang mereka terima. Biasanya seminaris MP dan KPA akan banyak terlibat mulai di semester II (genap) dengan menjadi panitia-panitia acara, dan lainnya. 

Para seminaris melakukan kontribusi-kontribusi tersebut secara sadar dan semangat, karena para seminaris itu tahu akan manfaat dan dampak yang bisa didapatkan apabila melakukan kontribusi tersebut. Apabila para seminaris tidak berkontribusi pada salah satunya (sekolah atau komunitas asrama), maka akan berdampak cukup besar bagi mereka, seperti kurang dilibatkan dalam komunitas asrama, tertinggal dalam pembelajaran, menjadi kurang berkembang, dan lain sebagainya. 

Kontribusi-kontribusi tersebut dilaksanakan secara seimbang. Tidak bisa hanya berkontribusi untuk sekolah saja, hanya mengurusi perihal OSIS, ekstrakurikuler, panitia acara, tetapi tidak memerhatikan kebutuhan komunitas asrama maupun hanya untuk komunitas asrama saja, hanya memerhatikan kebutuhan-kebutuhan komunitas, kebersihan asrama, tetapi tidak memerhatikan kebutuhan sekolah. Jika kontribusi hanya dilakukan untuk sekolah saja maka tidak ada yang berkontribusi bagi komunitas asrama lalu kepentingan asrama tidak akan bisa tertunjang dengan baik. Sebaliknya, apabila kontribusi hanya dilakukan bagi komunitas asrama saja, maka kebutuhan dan kepentingan sekolah tidak akan terpenuhi dengan baik.

Jadi kontribusi itu perlu untuk dilakukan, terutama sebagai seorang seminaris yang bersekolah di sekolah asrama harus melakukan kontribusi baik di sekolah maupun di komunitas asrama. Kontribusi itu tidak harus hal-hal yang besar, tetapi dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana. 

Kontribusi tersebut harus kita lakukan secara seimbang, tidak bisa kita hanya berkontribusi di sekolah atau komunitas asrama saja. Keduanya sama-sama penting, karena kita sama-sama menggunakan kedua tempat itu untuk kepentingan kita. Selain itu keduanya sama-sama penting untuk mengembangkan diri kita baik dalam bidang akademis maupun non-akademis. Jika kita menjadi orang yang pasif di salah satunya maka bisa berdampak buruk bagi diri sendiri.

ALFONSUS ADRIAN Y 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun