" Hujan Refleksi "
Hujan di pagi ini seolah kita baru memasuki masa-masa penghujan di awal musim, bahkan seperti suasana di bulan Desember menjelang Hari Raya Natal bagi Orang Kristen.
Bagiku hujan di pagi ini adalah hujan merefleksi diri ditengah-tengah kondisi SEMESTA yang tidak sedang baik-baik saja, yang sedang di porakporanda oleh ganasnya musuh tak terlihat, mengahancurkan tatanan dan nilai-nilai sosial budaya, ekonomi, kesehatan bahkan religi yang sudah terbangun dengan rapih selama ini.
Kita sedang berada dimasa yang bukan saja sulit tetapi dimasa dimana mengandung ketidakpastian.
Kepada siapa kita harus bertanya? Kepada siapa kita dapatkan kepastian dan jawaban? Kepada siapa kita harus minta pertanggung jawaban? Kepada siapa kita lampiaskan keluh kesah kita? Kepada siapa, siapa dan siapa lagi???
Begitu banyak pertanyaan yang terbersit dibenak kita terkait kondisi SEMESTA saat ini.
Mungkinkah akan berakhir dalam waktu dekat? ataukah kita akan bersahabat dan hidup berdampingan selamanya dengan musuh tak terlihat ini???
Semua masih tanda tanya besar. Menunggu SEMESTA menjawab sendiri, menunggu Pemilik SEMESTA menunjukan titik terang ditengah ketidakpastian dunia saat ini.
Moment hujan dipagi ini, setidaknya menandakan alam merestui setiap kita untuk Stay at Home yang seringkali dan tak putus dan habisnya Para Tenaga Medis, Relawan dan Pemerintah menghimbau kita untuk berdiam diri dirumah saja karena Semesta tak mengijinkan kita untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Mungkinkah Ini Air Mata yang jatuh dari langit? Karena melihat kondisi Mahkluk istimewa yang diciptakan Oleh Sang Khalik seringkali melukai hati-Nya dan Hati sesamanya?