Kami bersyukur ada respon sangat bagus dari pemerintah daerah terkait niat kami membentuk tim relawan kemanusiaan membantu pemerintah lakukan pencegahan dilapangan semampu kami. Bapak Bupati mengapresiasi dan mohon kerjasamanya serta harus koordinasi trus dengan pemerintah daerah baik di gugus tugas kabupaten, kecamatan maupu di tingkat desa. Ketika sudah mendengar arahan singkat dari bapak bupati makin semangat tim relawan untuk bergerak tanpa henti melakukan berbagai macam aksi dilapangan.
Dalam upaya-upaya yang dilakukan oleh relawan kemanusiaan dilapangan sejak tanggal 29 maret 2020 samapi pada hari ini 29 april 2020 sudah 5 Kecamatan ( Nggoa, Pandawai, Kota Waingapu, Kambera dan Kanatang ) dan kurang lebih 20 Desa/kelurahan yang sudah menjadi titik melakukan berbagai macam aski social maupun pencegahan Covid-19 oleh relawan.Â
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa ( pemasangan baliho/spanduk informasi Covid-19, penyemprotan disinfektan di titik umum, pembagian leaflet, edukasi/sosialisasi keliling, sosialiasi langsung dari rumah kerumah warga, pembagian masker gratis, pembagian wadah CTPS di Puskesmas dan beberapa desa dan tempat umum, pembagian sembako/PMT bagi masyarakat rentan/lansia, penyerahan alat Posyandu di 9 desa dampingan Bethesda, pelatihan minuman herbal bagi relawan dan pembagian menuman herbal sehat kusus para tenaga medis di RSUD dan beberapa puskesmas ). Dan masih ada lagi beberapa kegiatan yang sudah dan akan dilakukan dalam waktu kedepannya.
Dalam perjalanan aksi kemanusiaan yang kami lakukan, satu-satunya Kampus besar di pulau Sumba yaitu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba lewat Panitia Paskah dan Lembaga Kemahasiswaan menunjukan pengabdian dan kepeduliannya untuk terlibat aktif melakukan upaya pecegahan Covid-19 di Sumba Timur  bekerjasama dengan Relawan kemanusiaan untuk bergerak membagikan 5.500 pcs Masker Gratis bagi masyarakat umum dan masyarakat kampus.Â
Kami mensyukuri bahwa ada satu harapan besar dengan melihat gelombang kemanusiaan sedang bergerak di tanah marapu untuk bahu membahu lakukan upaya pencegahan di tanah ini. Kami melihat begitu banyak anak-anak Tuhan yang Tuhan pakai dengan sukarela baik dari partai politik, organisasi masyarakat,Â
Lembaga swasta, bergerak perindividu, ada dari gereja dan masih banyak lagi melakukan berbagai macam upaya pencegahan di masyarakat, ada yang membagikan masker gratis, ada yang lakukan sosialisasi keliling dengan membagi leaflet, ada yang menyumbang APD bagi Tenaga Medis, ada yang membagikan sembako bagi terdampak Covid-19 secara ekonomi, dll. Semua itu kami melihat hal positif bahwa penghuni Tanah Marapu sedang membangun satu gerakan gelombang kemanusiaan yang besar untuk bahu membahu bergandengan tangan dengan pemerintah bersatu melawan covid-19 dengan cara dan gaya masing-masing tetapi tujuannya sama untuk melawan Covid-19 serta untuk kemanusiaan semata.
Dari berbagai macam uapaya atau aksi pencegahan yang kami lakukan di masyarakat selama sebulan ini ada begitu banyak hal suka dan duka yang kami rasakan baik secara fisik maupun psikis. Karena kami sadarii dengan segala keterbatasan relawan melakukan aksi dilapangan tentunya tidak terlepas sebagai manusia yang lemah dengan segala macam kekurangan apalagi relawan ini terbentuk hanya karena bermodalkan semangat melayani dengan hati yang tulus tanpa modal dana yang banyak.Â
Ada yang menolak kami dan mengatakan bahwa kami bagian dari partai politik/ calon bupati dan wakil bupati serta kami sedang mencari muka dan perhatian dari masyarakat, ada juga yang mengatakan bahwa Virus ini tidak akan pernah sampai ke Sumba jadi buat apa kalian capek-capek dan buang-buang waktu serta tenaga sampai turun ke desa tak kenal Lelah melakukan kegiatan pencegahan,Â
ada juga yang mengejek lewat media social maupun memberikan masukan terkait aksi kami, Â ada juga yang sangat berterimaksih karena kami sudah peduli dengan hidup dan kesehatan mereka, ada yang memuji kami sebagai anak muda yang jiwa sosialnya tinggi, dll. Cerita-cerita ini kami simpan dan kami jadikan sebagai peluru semangat untuk terus bergerak melakukan upaya pencegahan di masyarakat tentunya tetap berpedoman pada protocol kesehatan dari pemerintah.
Disisi lain ada sejuta pelajaran yang kami dapatkan sebulan penuh bergerak di masyarakat Bersama dengan relawan, Dengan segala keterbatasan kami sebagai relawan, kami masih bisa diberikan waktu, kesempatan dan kesehatan oleh Tuhan untuk melakukan berbagai macam kegiatan dimasyarakat.Â
Saya belajar dari anggota tim relawan yang dimana banyak anak-anak muda dan mahasiswa yang terlibat, saya melihat ketulusan hati mereka melayani, saya bersyukur bahwa Tuhan memakai anak-anak muda ini untuk menjadi berkat bagi sesamanya ditengah keterbatasan mereka serta kesibukan mereka sebagai mahasiswa kuliah online.Â