Mohon tunggu...
Alfonso HD
Alfonso HD Mohon Tunggu... Tutor - Pelajar

Ig: @fonso_h.d

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hemofilia Dapat Disembuhkan?!

25 November 2017   06:11 Diperbarui: 25 November 2017   13:56 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://yourstory.com/category/healthcare

Sebenarnya, penggolongan hemofilia  A dan B tidak digolongkan berdasarkan parah atau tidaknya dari penderita hemofilia melainkan faktor koagulasi yang dimiliki atau tidak dimiliki, sehingga hemofilia dapat diklasifikasikan ringan, sedang, atau berat tergantung pada jumlah faktor koagulasinya bukan jenis faktor koagulasinya, seperti hemofilia ringan memiliki 5 sampai dengan 40 persen faktor koagulasi darah, lalu hemofilia sedang memiliki 1 sampai dengan 5 persen faktor koagulasi darahnya, dan hemofilia berat memiliki kurang dari 1 persen faktor koagulasi darahnya, dengan demikian pada hemofilia berat dapat menyebabkan masalah yang cukup serius, apalagi terhadap bayi karena biasa hemofilia dapat terdeteksi dari 12 minggu sejak kehamilan sampai pada tahun pertama orang lahir.

Sumber: https://gakken-idn.id
Sumber: https://gakken-idn.id
Dari gambar ini, kita dapat melihat bahwa jika terjadi luka atau pendarahan seharusnya pada akhir luka, pembuluh darah dapat membeku atau menutup luka menggunakan benang fibrin yang telah diubah oleh trombin pada trombosit, sehingga trombosit sangat berperan penting dalam pembekuan darah dan penutupan luka karena trombokinase bersama ion kalsium dan vitamin K yang akan berperan mengubah fibrinogen menjadi fibrin berasal dari trombosit yang pecah jika terjadi luka, akan tetapi pada hemofilia tidak terjadi hal tersebut, melainkan pembuluh darah tetap terbuka sehingga darah akan terus mengucur dan mengalir yang dibiarkan akan sangat membahayakan karena pendarahan yang kecil akan menjadi pendarahan yang besar.

Dengan begitu, penderita hemofilia pasti akan menderita akan hal tersebut, sehingga hemofilia setidaknya dapat membuat penderitanya dapat membekukan darahnya sekali-kali jika terjadi pendarahan. Saya sangat setuju akan hal itu dan menurut saya dengan perkembangan teknologi saat ini, saya yakin bahwa penderita hemofilia dapat membekukan atau menggumpalkan darahnya meskipun hal tersebut merupakan hal yang tidak mudah apalagi yang baru pertama kali mengidap hemofilia, akan tetapi pasti ada kemungkinan untuk seorang penderita hemofilia dapat membekukan darahnya dan juga para penderita menurut saya jika untuk disembuhkan dari hemofilia sangatlah sulit karena masih dalam penelitian untuk merubah atau memperbaiki gen seseorang supaya kromosom pada gen dapat memproduksi kembali faktor koagulasi yang dibutuhkan untuk membekukkan darah.

Hemofilia merupakan suatu kelainan genetik karena memiliki sedikit atau tidak memiliki faktor koagulasi, sehingga hemofilia dapat disembuhkan jika memiliki faktor koagulasi. Faktor koagulasi bisa didapat dari darah manusia yang lain, sehingga orang pengidap hemofilia tersebut dapat disuntikkan ke pembuluh darah sehingga faktor koagulasi dapat digunakan oleh darah untuk pembekuan darah, jika penderita memiliki hemofilia A maka disuntikan faktor koagulasi VIII, jika penderita meiliki hemofilia B disuntikan faktor koagulasi IX, akan tetapi hal ini harus dilakukan secara terus menerus karena penyuntikan faktor koagulasi hanya dapat bertahan sesaat saja, tidak untuk memperbaiki kromosom X yang rusak, sehingga jika digunakan darah manusia pastinya sangat tidak efektif untuk keberlangsungan penyuntikan faktor koagulasi, sehingga faktor koagulasi ada yang berbentuk konsentrat tanpa menggunakan darah manusia. Faktor tersebut biasa digunakan sebagai faktor koagulasi rekombinan, akan tetapi tidak lepas dari hal tersebut pasti setiap pengobatan memiliki efek samping.

Penyuntikan faktor koagulasi memiliki beberapa efek samping, seperti mengembangkan antibodi yang dapat menyerang faktor koagulasi karena dianggap sebagai benda asing dalam tubuh, mengembangkan infeksi virus dari faktor koagulasi darah manusia seperti penyakit HIV/AIDS,  kerusakan pada bagian lain khususnya sendi yang dapat merubah bentuk, membengkakan, dan menganggu fungsi sendi.

Selain penyuntikan faktor koagulasi, ada beberapa cara yang digunakan untuk membekukan darah, sepeerti pemberian Desmopressin pada penderita hemofilia. Desmopressin atau DDVAP adalah hormon yang dibuat manusia untuk mengobati orang yang menderita hemofilia A yang ringan, tidak untuk penderita hemofilia B atau hemofilia A yang berat. Desmopressin ini akan merangsang faktor koagulasi VIII dan Von Willebrand yang tersimpan dalam tubuh. Faktor Von Willebrand adalah protein pada darah yang tidak bekerja secara normal karena jumlahnya yang terlalu sedikit, sehingga dengan adanya desmopressin itu akan memicu faktor Von Willebrand dapat membawa dan mengikat faktor koagulasi VIII supaya dapat berada di pembuluh darah yang terluka. Desmopressin biasa diberikan dengan bentuk suntikan atau alat semprot. 

Ada juga obat antifibrinolitik yang dapat digunakan untuk membantu penggumpalan atau pembekuan darah supaya tidak berhenti ditengah-tengah. Obat ini terbentuk dari asam traneksamat dan asam epinil aminokaproat yang berbentuk pil.

Lalu mengapa saya masih mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa orang pengidap hemofilia bisa sembuh? Sebenarnya ada satu lagi pengobatan yang masih dikembangkan oleh peneliti dalam mengobati pasien hemofilia, yaitu terapi gen. Terapi gen ini, masih dilakukan dalam masa percobaan oleh peneliti dengan cara memperbaiki gen yang rusak, karena didalam gen tersebut tersimpan kromosom yang berisi faktor koagulasi yang sangat berguna dan berperan penting dalam pembekuan atau penggumpalan darah jika terjadi pendarahan.

Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa hemofilia memang belum dapat disembuhkan karena hemofilia sudah berkaitan tentang kerusakan gen terutama dalam kromosom yang berada di gen, karena gen merupakan pewarisan sifat yang ada pada orangtua kita sehingga jika kita ingin memperbaiki struktur gen dalam tubuh itu sangatlah sulit, akan tetapi lepas dari hemofilia dapat disembuhkan atau tidak, kita bisa menarik kesimpulan bahwa setidaknya penderita hemofilia dapat menggumpalkan darahnya jika terjadi pendarahan karena sudah ada beberapa terapi dan obat yang dapat dilakukan untuk mengatasi pembekuan darah yang sulit dilakukan karena pada dasarnya hemofilia merupakan kelainan yang tidak memiliki faktor koagulasi. 

Faktor koagulasi merupakan protein yang berperan untuk menggumpalkan darah, sehingga jika seseorang tidak memiliki atau memiliki sedikit faktor koagulasi tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa orang tersebut mengidap penyakit hemofilia karena jika terjadi pendarahan pada penderita hemofilia pastilah sangat menyiksa, karena darah tidak dapat membeku dan terus mengalir tanpa henti yang dibiarkan akan semakin berbahaya.

Darah yang tidak dapat membeku atau menggumpal saat terjadi pendarahan dapat menjadi sangat bahaya karena darah yang akan terus keluar akan menjadikan pendarahan yang semula kecil akan menjadi besar sehingga orang dapat kekurangan darah dari hal sepele, semisal memiliki luka kecil karena terjatuh akan menjadi sangat besar karena mengidap hemofilia karena darah dikeluarkan secara terus menerus tanpa henti dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Pengobatan tersebut juga dapat diperoleh dengan desmopressin atau obat antifibrinolitik untuk hemofilia yang ringan atau sebagai pertolongan pertama jika terjadi hal seperti itu. Jika masih belum terobati, sebaiknya menyuntikan faktor koagulasi pada tubuh supaya darah yang sukar membeku karena pendarahan dapat beku atau menggumpal. Pastinya perlakuan tersebut digunakan hanya pada jangka pendek saja, sehingga penderita seharusnya lebih hati-hati dalam menjaga tubuh mereka karena tubuh mereka lebih sensitif daripada orang normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun