Mohon tunggu...
Alfonso HD
Alfonso HD Mohon Tunggu... Tutor - Pelajar

Ig: @fonso_h.d

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Belum Ada di Indonesia?

28 Oktober 2017   06:32 Diperbarui: 6 November 2017   13:36 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kita sebagai rakyat atau masyarakat dari Indonesia pasti mengetahui, apa itu demokrasi? Kita juga pasti dapat mempelajarinya juga lewat PPKN, atau Pelajaran Pendindikan KewargaNegaraan. Oleh karena itu, saya ingin mengulas lebih jauh lagi tentang apa itu demokrasi. Demokrasi diambil dari bahasa Yunani, yaitu demokratia yang berarti kekuasaan rakyat dan kratos yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Dengan kata lain, secara singkat demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat, milik rakyat, dan untuk rakyat. 

Demokrasi menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "Suatu bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya, pemerintah rakyat". Oleh karena itu, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memliki hak yang sama atau setara dalam pengambilan keputusan dan warga dapat berpatisipasi baik secara langsung ataupun secara perwakilan dalam pembuatan keputusan terhadap pemerintahan hukum.

 Ada pula ciri-ciri demokrasi secara umum yang sering kita dapati atau kita ketahui, seperti demokrasi memiliki aturan hukum yang jelas dan tegas serta perlindungan kepada rakyat, seperti berpatispasi dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat kenegaraan. Lalu adanya aturan hukum yang menjamin keadilan untuk seluruh rakyat, bukan pada kepentingan golongan saja dalam memperjuangkan hak-haknya secara bebas dan bertanggung jawab. 

Adanya hubungan antara rakyat dalam parlemen atau lembaga perwakilan rakyat guna memperjuangkan hal-hal yang berkaitan untuk memperoleh kebebasan, keadilan, keamanan, dan distribusi kesejahteraan. Juga adanya jaminan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh kesejahteraan, seperti memperoleh kesempatan yang sama dalam menikmati hasil-hasil pembangunan di berbagai aspek kehidupan. 

Juga memperoleh perlindungan dan keamanan bagi seluruh rakyat,untuk hidup, berusaha, berpendapat, berkreasi, berkarya, dan untuk bermasyarakat. Serta adanya media komunikasi yang bebas akan tetapi harus bertanggung jawab sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi atau pendapat rakyat untuk memperoleh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran.

 Oleh karena banyak sekali ciri-ciri demokrasi tersebut, pasti memiliki beberapa tujuan yang didamba-dambakan oleh suatu negara seperti negra Indonesia ini supaya tujuan tersebut bisa tercapai lewat demokrasi. Beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu seperti sila ke-4. Yang pertama, yaitu kerakyatan sebagai penghormatan kepada rakyat Indonesia, lalu permusyawatan dengan maksud keinginan untuk mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham-paham secara perseorangan maupun secara golongan, juga hikmat kebijaksanaan untuk memperoleh keinginan bangsa Indonesia bahwa demokrasi yang diterapkan berdasarkan pada nila-nilai yang sudah diajarkan, seperti nilai Ketuhanan, Perikemanusiaan, Perikeadilan, Persatuan, Permusyawaratan, dan yang terakhir yaitu perwakilan bahwa demokrasi secara tidak langsung atau demokrasi perwakilan sesuai namanya akan disalurkan aspirasinya melewati wakil-wakil rakyat yang dipilih melalui pemilu, jika demokrasi secara langsung yaitu pemerintah memberi kekuasaan kepada rakyat secara langsung untuk ikut berpatisipasi langsung dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan atau ikut berperan dalam pengambilan keputusan Pemerintah.

 Lalu apakah demokrasi sekarang sudah terlaksana di Indonesia? Pada masa sekarang kita berada di orde reformasi. Menurut saya, pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih belum  atau sangat minim terjadi pada masa sekarang. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut karena keinginan manusia untuk egois atau mementingkan diri sendiri yang membuat orang lain dirugikan olehnya, contoh saja seperti pejabat-pejabat ataupun pemimpin daerah yang melakukan tindak korupsi. 

Pemimpin daerah pastinya dipilih oleh rakyat karena ia ingin menaruh rasa kepercayaannya kepada pemerintah daerah untuk membangun daerahnya supaya menjadi lebih baik, bukan demi keuntungannya sendiri. Apakah mereka sadar apa yang telah mereka perbuat itu sangat merugikan tidak hanya bagi satu atau dua orang tapi bisa mnejadi satu negara dirugikan. Seharusnya mereka tahu akan hal tersebut, hanya saja tetap melanggar karena keserakahan. 

Itu yang namanya demokrasi yang cerdas? Mereka tidak memiliki pikiran akan kedepannya, jika mereka melakukan hal tersebut lama kelamaan negaranya sendiri juga akan pailit karena tidak mampu melunasi hutang-hutang yang ada dan Indonesia tidak akan berkembang akan tetapi akan menurun kualitasnya dibanding negara lain.

 Lalu juga pada masa Pemilu,banyak juga warga yang golput dalam memilih, lantas gunanya apa Pemilu jika warga yang golput saja tidak menghargai pemerintah daerahnya sendiri dan hanya bisa mengkritik. Bukankah kita harusnya secara demokrasi berpatisipasi dalam kegiatan bersifat kenegaraan? Kita seharusnya dengan senang hati dapat berpatisipasi, bukan golput dan membiarkan yang sudah-sudah. 

Dalam hal ini, jika kita ingin mengkritisi sebaiknya kita ketahui apa visi dan misi dari calon wakil rakyat tersebut, apakah sudah benar dan pasti dilaksanakan, kita juga dapat memberi pendapat kita terhadap orang lain tentang calon wakil rakyat tersebut, bukan hanya mengajak orang untuk golput karena tidak sesuai dengan keinginan atau harapan. Kita tidak harus selalu menyesuaikan apa yang kita harapan, melainkan menerima keadaan dan selalu memberi dukungan, dorongan, dan pendapat supaya calon waki tersebut dapat menjadi lebih baik untuk membangun daerah yang ada.

 Lalu yang menjadi kekhasan di Indonesia adalah, perbedaan kaum adat, rasa, agama, dan golongan. Masih saja terjadi kaum mayoritas dan minoritas di Indonesia. Padahal cita-cita luhur demokrasi di Indonesia, salah satunya ingin mewujudkan negara persatuan yang dapat mengatasi paham perseorangan atau golongan. Masih selalu saja banyak pertentangan yang ada di Indonesia karena perbedaan kaum, ras, contohnya saja beberapa partai yang selalu mengkritik karena dia memiliki ras dan agama yang berbeda dan merasa tidak layak untuk masuk kedalam bagian dari pemerintahan padahal dia memiliki potensi untuk membangun Indonesia yang maju dan lebih baik, saya terkadang masih heran dengan tingkah laku seperti itu, tidak memiliki pikiran yang dewasa dan hanya mementingkan kepentingan golongan saja, juga tidak memiliki pikiran untuk membuat Indonesia dan membangun Indonesia menjadi lebih baik. 

Padahal jika dia memiliki potensi untuk membangun Indonesia, mengapa tidak? Kita tidak boleh melihat orang dari satu sisi saja dan juga kita tidak semena mena memiliki kekuasaan dan melarang dia untuk mencalonkan diri, apa dia memiliki hak tersebut? Juga tidak apalagi dengan alasan dia memiliki kaum, ras, dan agama yang berbeda. 

Itu adalah alasan yang sangat tidak logis! Jika kita masih selalu membeda-bedakan antar kaum satu dengan yang lain ataupun agama yang satu dengan agama yang lain, kita tidak akan pernah berkembang dan selalu stuck di satu titik yang lama kelamaan akan membuat Indonesia tertinggal dengan negara lain dan tidak dapat memenuhi cita-cita luhur dari penerapan demokrasi di Indonesia.

 Tidak hanya yang menyangkut kewarganegaraan saja, akan tetapi pelaksanaan demokrasi juga dapat berjalan di bidang hukum, seperti kejujuran hakim dalam menentukan orang yang benar bersalah atau tidak juga hukuman yang diberikan harus setara dengan apa yang telah diperbuat. Kita tahu bahwa ada masalah tentang pejabat yang korupsi memiliki masa tahanan lebih cepat daripada seorang ibu yang sudah tua dan mencuri singkong memiliki masa tahanan yang lebih lama. 

Bahkan kita dapat menganalisa dan mengetahui bahwa kerugian yang dialami rakyat yang dikorupsi oleh pejabat lebih besar daripada ibu yang sudah tua dan mencuri singkong untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, lalu pejabat tersebut apakah mencuri kekayaan hanya sebatas beberapa singkong?! Hal-hal seperti itu patut dipertanyakan, mengapa ibu yang sudah tua tersebut dapat memiliki masa tahanan yang lebih lama? Itu yang namanya negara yang demokrasi?  

Jika hal seperti ini, menurut ssaya dapat dimasukkan kedalam demokrasi berkeadilan sosial dan demokrasi pengadilan yang merata karena ini menyangkut adil atau tidaknya dan tidak pandang buluk darimana ia berasal dan juga apakah pengadilan sudah benar dalam memberikan masa tahanan yang rata? Bukankah seharusnya pengadilan juga dapat melihat dan berpikir bahwa mereka diberi kekuasaan untuk mengatur secara baik, benar, jujur, dan adil untuk mengatur jalannya pengadilan.

Meskipun juga pejabat berasal dari orang yang berada dan memiliki pandangan yang haursnya baik dan dapat dicontoh, jika melakukan kesalahan, maka kita harus sesuai dalam mengikuti peraturan atau hukum yang ada di Indonesia, bukan diringinakan karena dia tidak hanya merugikan satu atau dua orang saja, akan tetapi seluruh daerah yang dirugikan karena kekayaan yang seharusnya untuk seluruh orang, akan tetapi digunakan secara individu oleh pejabat yang serakah dan egois.

 Oleh dikarenakan beberapa alasan tersebut, saya rasa demokrasi di Indonesia masih belum terlaksana, karena masih banyak sekali rakyat yang mempedulikan dirinya sendiri atau egois, serakah, masih berpikiran kekanak-kanakan, dan tidak pernah melihat kedepan untuk Indonesia menjadi lebih baik. 

Menurut saya, memang Indonesia masih belum dapat dinyatakan negara yang baik bukan hanya dalam sistem demokrasinya saja, saya yakin pasti jika ada perubahan dari kita sendiri saja untuk tidak egois, berpikir dewasa, dan selalu memberi pendapat serta alasana untuk membangun Indonesia, lalu dapat berpikir kritis supaya orang-orang buka sakit hati, justru dapat membangun semangat dan motivasi bagi dirinya dan orang lain, lalu memiliki rakyat yang toleran, solider, mementingkan kepentingan bersama daripada pribadi dan tidak membeda-bedakan satu sama lain, saya yakin bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat berkembang dengan baik dan pesat lalu juga dapat menjadi contoh bagi negara lain.

Sumber:

(2017, 12 Oktober). Retrieved from

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

(2017, 12 Oktober). Retrieved from

https://kbbi.web.id/demokrasi

(2017, 12 Oktober). Retrieved from

http://www.sekolahpendidikan.com/2017/02/pentingnya-demokrasi-dalam-kehidupan.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun