Mohon tunggu...
Alfonso HD
Alfonso HD Mohon Tunggu... Tutor - Pelajar

Ig: @fonso_h.d

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serangan Jantung Menyerang Semua Orang?

22 Oktober 2017   11:41 Diperbarui: 22 Oktober 2017   11:58 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan mendengar kata-kata serangan jantung. Serangan jantung sendiri yang terbesit di pikiran kita pertama kali pasti penyakit tersebut sangat mengerikan dan membahayakan bagi tubuh, karena serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba dan berujung pada kematian. Sebenarnya, serangan jantung sendiri adalah penyakit yang timbul sewaktu aliran darah bersih atau yang memiliki oksigen tersumbat dan jantung tidak mendapat oksigen, sehingga aliran darah akan berhenti dan membuat bagian-bagian otot jantung mulai mati. Penyumbatan tersebut terjadi karena penumpukan plak selama bertahun-tahun.

 Plak sendiri merupakan zat menyerupai lilin yang terbentuk karena kolesterol jahat dan trigliserida yang ada pada jantung. plak tersebut dapat menumpuk dalam kurun waktu yang agak lama bertahun-tahun sehingga sulit untuk diprediksi untuk seseorang yang memiliki serangan jantung. Plak-plak tersebut merupakan kumpulan dari kolesterol dan trigliserida yang mengeras dan menumpuk dibagian arteri jantung. Arteri tersebut sebagai penyalur oksigen untuk masuk ke otot jantung sehingga dapat disebarkan ke seluruh tubuh, bayangkan saja jika kita memiliki penyumbatan pada arteri jantung sehingga oksigen tidak dapat tersebar ke seluruh bagian jantung,bahkan jika dalam waktu 5 sampai 10 menit oksigen terhambat dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen, apalagi dengan kurun waktu lebih dari 10 menit, kita dapat terkena serangan jantung atau gagal jantung.

Setelah kita mengenal sedikit tentang pengertian serangan jantung, sekarang kita akan membahas serangan jantung lebih dalam lagi dengan mengangkat sebuah studi kasus. Kita tahu bahwa kebanyakan serangan jantung dialami oleh orang yang mengalami obesitas atau berat badan yang berlebih karena banyaknya lemak dan juga cenderung orang yang obesitas memiliki tekanan darah yang tinggi atau biasa kita sebut sebagai hipertensi yang sewaktu-waktu dapat membuat kita terkena serangan jantung. Lalu, apakah orang yang tidak gemuk, ideal, dan kurus dapat terserang serangan jantung juga?

Serangan jantung merupakan kondisi dimana darah yang kaya akan oksigen tersumbat oleh plak-plak yang tertimbun, lalu plak-plak tersebut muncul dari trigliserida yang mengeras dan menumpuk di pembuluh darah. Plak-plak tersebut dapat berada di pembuluh karena pelindung pada pembuluh darah tersebut rusak dikarenakan hal-hal seperti nikotin dan polusi. Oleh karena itu, tidak hanya orang gemuk saja yang dapat menderita serangan jantung, tetapi orang yang kurus juga dapat memiliki kemungkinan terkena serangan jantung.

Kita juga salah berasumsi bahwa orang gemuk yang akan mendapatkan serangan jantung dan orang kurus tidak akan terkena serangan jantung, akan tetapi memang orang gemuk memiliki kemungkinan terkena serangan jantung lebih tinggi, akan tetapi orang yang kurus juga dapat memiliki kemungkinan terjangkit yang cukup tinggi, jika orang tersebut merokok, makan-makanan berlemak jenuh, memiliki tekanan darah tinggi apalagi dia ternyata merupakan keturunan yang keluarganya memiliki penyakit serangan jantung. Lalu apa hubungannya orang yang mengonsumsi makanan berlemak jenuh, memiliki tekanan darah tinggi, perokok, dan penyakit keturunan dengan serangan jantung? Apa yang meyebabkan hal-hal tersebut dapat memicu orang untuk memiliki kemungkinan yang lebih tinggi terkena serangan jantung?

Banyak sekali penyebab-penyebab yang dapat memicu terjadinya serangan jantung dan darisini kita dapat membuktikan juga bahwa orang kurus juga dapat memiliki resiko terkena serangan jantung. Penyebabnya bisa saja dikarenakan faktor karena dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dihindari. Faktor yang dapat dikontrol atau diatasi, seperti merokok, tekanan darah tinggi, koleterol darah tinggi, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, gula darah tinggi. Faktor-fakor seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi biasa disebut sebgai sindrom metabolik. Jika pada faktor yang tidak bisa dihindari, seperti usia, riwayat keluarga atau keturunan, dan preeklamsia.

 Jantung koroner merupakan penyakit dimana zat lilin yang biasa disebut plak terbentuk dalam arteri koroner. Arteri tersebut merupakan arteri yang memasok darah kaya oksigen ke otot jantung. kondisi penumpukan plak selama bertahun-tahun disebut ateroskleorsis. sehingga aliran darah akan berhenti dan membuat bagian-bagian otot jantung mulai mati. Serangan jantung biasa terjadi akibat penyakit jantung koroner atau CHD (Coronary Heart Disease). Sewaktu-waktu, area plak tersebut dapat pecah atau terbuka di dalam arteri yang meyebabkan gumpalan darah terbentuk di permukaan plak.

Gumpalan tersebut akan membesar dan dapat menghalangi aliran darah melalui arteri koroner. Jika penyumbatan tidak ditangani dengan cepat, maka porsi otot jantung yang diberikan arteri mulai mati sehingga jaringan jantung yang sehat diganti dengan jaringan parut dan membuat kerusakan pada jantung. Biasa contoh penyakit jantung yang disebabkan oleh jantung koroner, yaitu gagal jantung dan aritmia. Gagal jantung yaitu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi supplai darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan pada aritmia adalah denyut jantung yang tidak teratur, seperti pada fibrasi ventrikel yang merupakan aritmia yang dapat mengancam tubuh berujung kematian.

Sumber: https://javatalk.info
Sumber: https://javatalk.info
Dari gambar ini, kita bisa melihat pada gambar A merupakan lokasi dimana jantung berada. Lalu pada gambar B, merupakan arteri yang normal, sedangkan pada gambar C terlihat bahwa ada plak yang berwarna coklat muda menutupi arteri. Plak tersebut jika dibiarkan akan terus berkembang dan dapat menutup peredaran arteri.

Lalu bagaimana plak tersebut bisa muncul? Plak tersebut bisa muncul karena kadar kolesterol darah yang tidak sehat. Pada HDL (High Density Lipoprotein) sering disebut sebagai kolesterol baik dan LDL (Low Density Lipoprotein) sering disebut sebagai kolesterol jahat. Pada HDL disebut sebagai kolesetrol baik karena dapat menurunkan risiko penyakit jantung, dikarenakan memiliki kapasitas lipoprotein yang tinggi dan pada kolesterol jahat dapat meningkatkan serangan jantung karena kolesterol ini yang memungkinkan terjadinya plak yang dapat mempersempit arteri dan kapasitas lipoprotein yang tinggi. Lalu apa hubungannya jantung koroner dengan serangan jantung? serangan jantung dapat terjadi dikarenakan aliran darah yang memiliki oksigen ke bagian jantung tersumbat atau terputus. Hal tersebut dikarenakan jantung koroner yang menyumbat perederan pada aliran darah atau arteri yang kaya oksigen menuju ke otot jantung.

Lalu penyebab serangan jantung yang lain karena merokok. Merokok tidak hanya menyebabkan penyakit pada paru-paru melainkan juga berimbas ke jantung. Merokok  dapat merusak dan mengencangkan pembuluh darah, menyebabkan kadar kolesterol yang tidak sehat. Merokok juga dapat membatasi oksigen yang masuk ke jaringan tubuh karena karbon monoksida yang ada dalam asap tembakau mengurangi jumlah atau kadar oksigen dalam tubuh, sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berat untuk memasok tubuh dengan oksigen yang dibutuhkan. Merokok dapat mempersempit arteri yang menyebabkan terbentuknya bahan lemak atau ateroma yang mempersempit arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina, serangan jantung, dan stroke. Angina merupakan rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Merokok juga memiliki nikotin yang merangsang tubuh untuk menghasilkan adrenalin, yang dapat membuat jantung berdetak lebih cepat sehingga meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung bekerja lebih cepat lagi. Lalu darah dapat cenderung menggumpal, sehingga meningkatkan serangan jantung atau stroke.

Lalu penyebab serangan jantung yang lain, yaitu usia dan menopause. Seiringnya betambah usia maka resiko serangan jantung meningkat, karena lambannya penumpukan plak dalam arteri jantung yang idmulai saat kecil dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia. Pada wanita sebelum meninjak usia 55 tahun, memiliki resiko jantung lebih rendah daripada pria karena estrogen dapat memberi wanita perlindungan terhadap serangan jantung sebelum menopause, setelah 55 tahun maka wanita dan pria dapat sama-sama meningkatkan resiko serangan jantung lebih besar apalagi dengan megembangkan faktor-faktor serangan jantung yang lain seperti merokok.

Lalu juga tekanan darah tinggi dapat memicu terkena serangan jantung karena kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah, jika itu terjadi maka lama kelamaan dapat merusak tubuh. Lalu sindrom metabolik juga dapat memicu terjadinya serangan jantung, karena memiliki tingkat trigliserida lebih tinggi dari biasanya. Trigliserida merupakan sejenis lipid atau lemak yang dibawa dalam aliran darah sebagai hasil dari konversi sebagian besar jenis lemak dalam tubuh, sering dikenal sebagai lemak darah. Kadar trigliserida yang tinggi dapat memicu serangan jantung karena trigliserida menyebabkan pengerasan atau penebalan pada dinding arteri sehingga dapat terjadi penyumbatan pada arteri.

Kolestrol jahat dan trigliserida dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan stroke. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang berhubungan dengan semua kelainan yang berada pada jantung, seperti angina dan juga serangan jantung. perbedaan pada trigliserida dan kolesterol yaitu trgiliserida merupakan hasil konversi dari kalori yang tidak terpakai dan digunakan sebagai energi dan cadangan makanan, sedangkan pada kolestrol dapat digunakan untuk membangun sel dan hormon tertentu, tetapi mereka memiliki kesamaan yaitu tidak dapat larut dalam darah dan butuh bantuan lipoprotein untuk mengangkutnya.

Lalu juga penyebab serangan jantung yang lain, seperti riwayat keturunan atau keluarga yang pernah mengalami serangan jantung. hal tersebut dapat terjadi karena faktor genetik yang dibawa pada keluarga yang menurun kepada keturunannya sehingga keturunnnya juga memiliki kemungkinan terjangkit serangan jantung juga. Lalu kurangnya aktivitas fisik dapat memicu serangan jantung, karena gaya hidup yang tidak aktif dapat meningkatkan kadar kolesterol darah tinggi dan obesitas, sedangkan orang yang berolahraga aerobik secara teratur memiliki kebugaran kardiovaskular yang baik sehigga dapat mengurangi kelainan pada jantung secara keseluruhan, olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Lalu pada preeklamsia. Riwayat preeklamsia dapat memicu terjadinya serangan jantung. Preeklamsia merupakan kelainan kehamilan dikarenakan berukuranganya aliran darah di plasenta yang menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan, kerusakan ginjal dan meningkatkan resiko seumur hidup memiliki serangan jantung

Lalu, penyebab serangan jantung yang paling sering kita dengar dan kita takuti, yaitu kegemukan atau obesitas. Sebenarnya mengapa obesitas dapat memicu serangan jantung? Obesitas biasa dikaitkan dengan kadar kolesterol darah yang tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes.

Kita tahu bahwa kolesterol darah yang tinggi dan trigliserida yang tinggi dapat memicu pertumbuhan plak pada arteri sehingga suatu saat penumpukan plak tersebut akan semakin banyak dan akan mengeras sehingga menghalangi dan akhirnya menutup arteri yang membawa darah kaya oksigen menuju jantung sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi seranga jantung, jika pada tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan jantung karena kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah membuat dinding arteri sewaktu-waktu bisa saja robek atau terputus sehingga dapat menyebabkan serangan jantung.

Berdasarkan faktor-faktor tadi kita dapat melihat bahwa banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya serangan jantung, lantas apakah orang kurus juga tidak dapat terkena serangan jantung? jawabannya adalah tidak, karena serangan jantung dapat terkena pada semua orang, meskipun orang tersebut kurus akan tetapi jika tidak pernah mengonsumsi makanan yang sehat, memiliki kolesterol yang tinggi tetap saja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan jantung daripada orang gemuk karena faktor gemuk dan kurus  tidak dilihat berdasarkan bentuk badan tapi tulang yang dimiliki juga terkadang pada orang yang besar rmemang bukan memiliki lemak yang banyak, akan tetapi memang memiliki tulang yang besar.

Dengan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak selamanya orang gemuk saja yang memiliki resiko terkena serangan jantung, akan tetapi pada orang yang memiliki badan kurus juga memiliki resiko terhadap serangan jantung karena faktor-faktor yang kita bahas dapat disimpulkan bahwa orang kurus tidak dapat terkena serangan jantung, menurut saya orang kurus dapat terkena serangan jantung hanya saja resikonya lebih kecil dibandingkan dengan orang yang bertubuh gemuk.

Akan tetapi jika pada orang kurus memiliki gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan yang berlemak jenuh yaitu memiliki kolesetrol jahat yang tinggi dan merokok karena hal tersebut merupakan salah satu faktor terbesar dalam meningkatkan kemungkinan yang lebih besar untuk terkena serangan jantung dibandingkan orang yang bertubuh gemuk fisik akan tetapi memiliki gaya hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan rendah kolesterol jahat dan juga sering berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan bagi tubuh sehingga dapat mengurangi kemungkinan untuk terkena serangan jantung.

Lalu pada faktor genetik juga dapat meningkatkan serangan jantung bagi orang yang memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami serangan jantung meskipun dia memiliki tubuh yang kurus, dibandingkan dengan orang gemuk yang tidak pernah memiliki riwayat keluarga yang pernah mengalami serangan jantung dan jika pada orang kurus yang malas berolahragapun juga dapat memiliki kemungkinan terkena serangan jantung lebih besar karena aktivitas fisik digunakan untuk membugarkan kardiovaskular dan mengurangi tekanan darah dalam tubuh dan faktor-faktor lain yang tidak dapat dihindari itu juga dapat memungkinkan orang kurus terkena serangan jantung.

Daftar Pustaka:

(2017, Oktober 20). Retrieved from

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/basics/causes/con-20019520

(2017, Oktober 20). Retrieved from

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/basics/symptoms/con-20019520

(2017, Oktober 20). Retrieved from

https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/heartattack/causes

(2017, Oktober 20). Retrieved from

https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/heartattack/risks

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/basics/risk-factors/con-20019520

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.bhf.org.uk/heart-health/risk-factors/smoking

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.bhf.org.uk/heart-health/conditions/cardiovascular-disease

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.bhf.org.uk/heart-health/conditions/angina

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.cdc.gov/heartdisease/family_history.htm

(2017, Oktober 21). Retrieved from

https://www.babycenter.com/0_preeclampsia_257.bc

(2017, Oktober 22). Retrieved from

https://mediskus.com/penyakit/apa-itu-trigliserida

(2017, Oktober 22). Retrieved from

https://www.webmd.com/heart-disease/news/20050329/how-does-body-fat-raise-heart-disease-risk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun