Jika beberapa orangtua berkumpul, salah satu pertanyaan yang sering muncul ialah pertanyaan mengenai "dimana anak sekolah". Â Dari pertanyaan rentetan sharing antar orangtua muncul. Sharing yang muncul tentang sekolah, bagaimana guru pengajar, bagaimana tugas sekolah untuk anak di rumah, bagaimana tentang jumlah uang sekolah, bagaimana kenyamanan anak di sekolah, dll.
Sepertinya, kebanyakan orangtua sekarang tidak lagi sharing seputar prestasi anak. Karena prestasi anak, sangat bergantung pada hal-hal tentang sharing orangtua tadi.
Sekolah Swasta
Sekolah swasta, selalu dikenal dengan biaya sekolah yang lumayan mahal. Konsep sekolah mahal ini, selalu juga menjadi ketakutan bagi orangtua. Orangtua takut karena tidak sanggup membayar uang sekolah, dll dengan alasan pendapatan tak mencukupinya.
Walaupun mahal, pengalaman saya membuktikan ada hal positip yang dimiliki oleh sekolah swasta. Pengalaman positip bersekolah di sekolah swasta ialah pelayanan stakeholder di dalam sekolah swasta. Pelayanan itu berupa pendekatan kepada anak didik, yang sangat mendukung kenyamanan belajar, padahal pelajaran sekolah swasta jauh begitu tinggi.
Selain pelayanan, sekolah swasta yang pernah saya rasakan dari SD sampai PT ialah melatih kedisiplinan. Kedisiplinan inilah yang menjadi modal utama hidup dalam setiap pekerjaan saya hingga dengan saat ini. Tidak hanya pelayanan dan kedisiplinan, poin penting yang satu ini yaitu penanaman budi pekerja, menjadi fondasi hidup bersama orang lain.
Poin pelayanan, kedisiplinan, budi pekerja, dan pengetahuan, inilah yang terintegrasi dalam sebuah semboyan ini, "non scollae sed vitae discimus", artinya sekolah / belajar tidak untuk mengerjar prestasi tetapi untuk hidup.
Sekolah negeri adalah sekolah yang dikelola oleh negara. Negara hadir melalui guru-guru negeri. Guru-guru yang dibiayai oleh negara, yang sering dikenal gurus PNS atau ASN.
Sekolah negeri ini lebih banyak dari sekolah swasta. Sekolah negeri ada dimana-mana, untuk menjawab cita-cita bangsa. Sekolah hadir melayani masyarakat dan mengayomi anak-anak yang berada di masyarakat.