Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia, Jauh Lebih Penting daripada Seragam

4 Februari 2022   12:21 Diperbarui: 4 Februari 2022   12:24 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memiliki banyak seragam. Seragam kantor, seragam kelompok-kelompok tertentu, seragam relawan-relawan, seragam keluarga, dll. Saking banyak seragam, muncul dalam diri bahwa seragam terlalu banyak membuat diri sendiri menjadi bingung.

Bingung karena mencucinya, bingung karena salah ambil dan memakainya. Bingung karena hanya dipakai pada moment-moment tertentu dan selebihnya hanya disimpan di almari. 

Bingung karena mencari untuk memakai, karena sudah terlalu lama tidak dipakai lagi. Bingung karena mau menggantikan seragam baru, tidak murah, dll.

Dari pengalaman ini, saya bertanya, "apakah penting seragam dan berseragam itu?" Mungkin saja penting. Penting karena dapat dilihat dan dikenal orang lain, bahwa seragam seperti ini dari kantor atau kelompok atau komunitas itu. Mungkin juga penting, karena mau menandakan bahwa orang ini memiliki jabatan atau perannya ini dan itu.

Dari sedikit penting yang saya temukan ini, akan menjadi lebih tidak penting ketika yang berseragam itu melakukan sesuatu yang tidak diinginkan. 

Dampaknya pun akan merusak orang lain yang memiliki seragam yang sama. Seragam menjadi tidak urgen dan penting karena membawa berdampak kurang menyenangkan orang lain.

Manusia, lebih penting dari Seragam

Setiap manusia memiliki perbedaan. Perbedaaan dari setiap manusia, adalah kekhasannya. Perbedaan yang menjadi kekhasan itu kemudian diseragamkan, akan menjadi kesulitan juga. Karena itu, seragam hanya sebagai tanda yang menandai siapapun yang memakainya.

Namun, yang memakai tanda (seragam) itu akan hilang jikalau orangnya itu sudah ada, sudah hadir bersama yang lain. Seragam menjadi tidak penting. 

Orang yang memakai tanda (seragam) itu jauh lebih penting. Penting karena dia, manusia yang memiliki harkat dan martabat yang dibawa sejak lahir. Dia, unik dari segala yang unik.

Karena itu, fokus utama dan pertama ialah bukan pada seragam. Tetapi manusia. Manusia, yang harus diberi makna sebesar-besarnya melalui edukasi, nasihat, wejangan, pembinaan, dll. Hal ini dimaksudkan supaya kerja yang dilakoninya mampu memanusiakan dirinya sendiri dan orang lain yang ada di kantor dan orang lain yang datang dan pulang dari kantor itu. Dengan begitu, seragam tidak menjadi "penjara" ekspresi diri yang mandiri dan kreatif dalam dunia kerja. ***

Pangkalpinang, 4 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun