Mendengar kata-katanya itu, saya pun memperbaiki pemahamannya. "Nak, Kong Hiu itu memberikan hormat, menghargai, Â memberi salam itu jauh lebih penting daripada Angpou. Angpou itu yang kedua atau yang ke berapa-lah. Yang paling pertama dan utama, Hiero memberikan salam, memberikan hormat. Menghargai dan menerima sebagai keluarga. O....begitu ya pa, cetusnya. Saya menegaskan, Iya nak. Jangan mengharapkan. Kalau diberi iya terima, kalau tidak... pun tidak jadi masalah. Juga yang terpenting Hiero sudah ikut berdoa, sembayang. Ini juga jauh lebih penting.
Di rumah mertua hingga malam. Dari rumah mertua, dentuman kembang api terdengar dahsyat. Warna-warni yang keluar dari ledakan kembang api pun menghiasi angkasa. Hingga saya menuliskan kisah ini, gemuruhnya kembang api masih terdengar dimana-mana. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H