Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Film Boneka Arwah, antara Realitas Sosial dan Imajinasi Penaskah

11 Januari 2022   15:30 Diperbarui: 11 Januari 2022   15:33 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak orang mengabdikan Boneka Raksasa (sumber foto: taiwannews.com) 

Film boneka arwah atau pun film boneka dengan prototype seram seperti drakula, dll menjadi laris ditontonkan, bukan lagi memiliki nilai-nilai yang mendidik atau memotivasi seseorang tetapi justru membawa dampak negatif dalam pikiran dan yang membentuk karakter hidup orang. Bukan mau mendapat pendidikan bagi yang menonton tetapi mendapat bayaran yang mahal bagi produser dan bintang filmnya.

Film Boneka Arwah, Imajinasi yang berlebihan

Boneka, itu benda mati. Ketika difilmkan, boneka dibuat seperti manusia. Ini produk film agar laku di pasaran. Ini imajinasi yang hemat saya masih dalam tingkat yang wajar.

Film Boneka Arwah, diangkat dari suatu kehidupan sosial masyarakat. Dimana kehidupan sosial masyarakat itu masih tergambar dalam simbol-simbol. Simbol-simbol bagi suatu masyarakat memiliki kekayaan tersendiri. Banyak nilai-nilai kehidupan sosial didalamnya.

Namun, ketika difilmkan, makna simbol-simbol tadi sirna. Produser dan bintang film mengangkat satu topik khusus. Topik khusus ini yang disajikan kepada para penonton.

Disinilah sebuah imajinasi yang awal kreatif dan popular karena memiliki keragaman nilai, menjadi sempit. Realitas yang luas disempitkan karena hanya mengangkat satu topik. Dan tema yang satu ini membuka mata para penonton, dan para penonton menerimanya sebagai kebenaran yang satu ini. Hemat saya tidak hanya ini, namun masih ada hal lain. Dengan begitu para penonton seakan hanya mendapat gambar yang telah dipermak, dan mengesampingkan hal lain.

Karena itu, bagi saya Film Boneka Arwah, kurang memiliki nilai-nilai pendidikan. Tetapi hanya memberikan rasa takut bagi penonton dan menafikan nilai-nilai sosial yang lain yang hidup dalam masyarakat yang majemuk.

Pangkalpinang, 11 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun