Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Natal, Solider dan Peduli Allah kepada Manusia, Manusia dengan Sesamanya

24 Desember 2021   20:43 Diperbarui: 25 Desember 2021   09:45 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengantar Kado Natal untuk anggota Komunitas, tetangga (22/12/2021) dokpri

Kelahiran Yesus, anak Maria dan Yusuf disebut Natal. Kata Natal adalah kata Latin, artinya ke-lahir-an. Lahir merupakan sebuah peristiwa baru. Peristiwa baru ini merupakan sebuah kegembiraan, kebahagian, dan dalam kegembiraan terselip suatu harapan. Harapan yang pertama dan utama muncul dari keluarga. Harapan yang menjadi miliki keluarga itu, juga akan berdampak sosial. Paling kurang mengembiraan dan membahagiakan banyak orang.

Natal, Allah solider dan peduli kepada manusia

Natal, orang kristiani merayakan karena Yesus, Sang Guru Ilahinya lahir. Sang Guru Ilahi lahir, tidak harus dimaknai dengan logika manusiawi. Sang Guru Ilahi lahir, perlu dimaknai dalam konteks ke-Allah-an.

Dalam hal ini sederhana dijelaskan, bahwa Sang Guru Ilahi lahir melalui cara dan peristiwa manusia. Cara inilah yang dipilih Allah. Cara yang dipilih Allah ini bukan dalam sebuah kegiatan diskusi atau kompromi Allah dan manusia. Tidak. Hanya dalam Allah-lah yang mengetahui-Nya. Manusia hanya memahami peristiwa kelahiran Sang Guru Ilahi, karena cara Allah memilih cara dan peristiwa manusiawi.

Cara Allah memilih cara dan peristiwa kehadiran-Nya ini pertama-tama dipahami manusia kristiani sebagai cara Allah yang jauh, tak kelihatan (imanen), solider dan peduli kepada manusia. 

Solider Allah kepada manusia dimaksudkan supaya manusia memahami, menerima, dan mengalami Allah yang diimani itu dekat dan hidup dalam peristiwa hidup manusia sendiri. 

Allah dalam communio, kesatuan Tritunggal memutuskan untuk menampakan diri-Nya dalam wujudnyata seorang pribadi, pribadi Yesus, Sang Bayi Mungil dari Nasaret, yang malam ini dikenang oleh umat kristiani. Karenanya, malam natal (24/12) dalam perayaan yang agung dibuka dengan sebuah lagu singkat yang menceritakan sejarah awal mula bumi dan manusia hingga kelahiran Anak Daud. Lagu singkat itu disebut "Maklumat Natal".

Allah solider dan peduli dalam Injil

Dalam kisah Lukas 6:1-5, Allah dalam diri Yesus bersikap solider kepada manusia. Lukas melukiskan bahwa kaum Farisi melawan Yesus karena murid-murid-Nya melanggar Hari Sabat. Para murid-Nya yang melanggar hukum hari sabat, yang dimarahi adalah Yesus. Kaum Farisi ngotot kepada Yesus, bahwa yang melanggar hukum sabat, perlu dihukum. 

Demi solider kepada para murid, sahabat seperjalanan, Yesus justru tampil bukan aturan yang ditekankan. Tetapi Yesus, malahan melihat derita manusia, derita yang sedang dialami para murid-Nya.

Fokus Yesus pada manusia, bukan lagi aturan yang membebani. Disinilah semestinya Sikap yang harus dibangun oleh manusia zaman kini ialah mau menyadari Farisi (cerita Daud), wakil para pemegang aturan hidup ini, bahwa yang penting bukan aturan, tetapi manusia dengan segala derita yang dihadapi dalam hidup-Nya. Teks Injil masih banyak lagi melukiskan bahwa Allah bersikap solider kepada manusia, misalnya Lukas 5:1-11; Lukas 10:25-37; Lukas 4:16-19; dll.

Kisah Para Rasul 4: 32-37 menceritakan Hidup sehati sejiwa, Komunitas Perdana, Komunitas kecil yang tekun percaya kepada Yesus. Jemaat Perdana berkumpul, mendengarkan dan merayakan. 

Cara ini, cara sederhana yang sering dijalankan kehidupan awal jemaat kristiani. Dari cara hidup demikian, mereka bisa saling berbagi, saling mendukung, dan saling menolong satu sama lain.  

Cara demikian juga cara yang diajarkan oleh communio Tritunggal, juga dalam perjalanan hidup Yesus, dan cara demikian ini juga diteruskan oleh umat kristiani. Cara hidup berkumpul, mendengarkan dan merayakan, hidup sehati dan sejiwa dipupuk dan dikembangkan.

 Dikembangkan dalam konteks kekinian. Maka tidak salah, dan bagi saya secara pribadi benar juga, Kompasiana menawarkan topik pilihan ini, "Natal 2021: Solidaritas antar-keluarga". Luar biasa, bahwa Kompasiana telah ikut serta dalam membawa makna Natal itu sendiri.

Natal 2021, Solider dan peduli antar tetangga

Topik pilihan yang ditampilkan oleh media kesayangan kita ini, bukan isapan jempol. Kompasiana mau solider dan peduli juga kepada anak bangsa ini dari latarbelakang agama kristiani. Dan ini, hemat saya merupakan suatu hal yang wajar, sebagai sikap toleransi yang bernilai universal.

Mengantar Kado Natal untuk anggota Komunitas, tetangga (22/12/2021) dokpri
Mengantar Kado Natal untuk anggota Komunitas, tetangga (22/12/2021) dokpri

Solider dan peduli menyongsong natal 2021 bukan sebuah kegiatan aksidental. Namun sebagai sebuah kegiatan rutinitas setiap tahun sebelum natal. 

Dalam komunitas kristiani melakukannya dengan memberikan semacam sumbangan kepada sesama saudara dalam komunitas yang menghadapi kesulitan, apalagi sekarang masa pandemi. 

Tidak ketinggalan, anak saya pun mengingatkan kami orangtua, untuk mengantar kue dan minuman untuk anggota keluarga lain, tetangga dekat di samping kiri dan kanan. 

Solidaritas dan peduli ini sebagai bentuk penghayatan hidup yang mengalir dari Sang Guru Ilahi. Mengikuti cara hidup Sang Guru Ilahi, sebuah kebajikan, sekalgus mendapat pahala, keselamatan dan kesehatan selama hidup bersama orang-orang lain. Selamat Natal dan Tahun Baru, bagi sahabat Kompasianer yang merayakannya.

***

Pangkalpinang, 24 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun