Mereka menuntun jauh lebih besar daripada yang tertulis, dengan perlbagai dalil atas nama aturan dan hukum yang diciptakannya. Inilah ruang "arena" para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi zaman Yohanes Pembaptis dan Yesus yang secara jelas menunjukkan sikap dan perilaku "si kakak".
Konteks kita apa? Ruang "arena" kita saat ini, banyak sekali muncul tipe "si kakak". Banyak omong nihil tindakkan untuk situasi sulit dewasa ini. Banyak teori dan hipotesis ditampilkan ke ruang publik, namun ketika dipraktekan, begitu banyak hal yang aneh baik secara logika maupun praxis. Bahkan sampai lupa dirinya, bahwa sekarang ini banyak orang melihat tindakkan nyata, bukan teori tanpa akar didalam fakta.
Ada muncul tipe "si adik". Orang-orang seperti ini banyak. Mereka kurang tampil di ruang publik, tetapi bekerja dan bekerja untuk banyak orang yang membutuhkan. Mereka seakan tak pernah lelah mendengar berbagai framing yang dilekatkan pada diri dan kerjanya. Ia lebih berorientasi pada kerja dan hasilnya untuk orang-orang kecil dan sederhana. Framing-framing yang muncul, tak menyurutkan niatnya untuk terus berjuang siang dan malam. Popularis yang muncul ialah kerja. Kerja untuk membangun bangsa ini.
Untuk kita, apa? Mau seperti si kakak atau seperti si adik? Atau keduanya? Ha....ha....ha... Iya, pilih satu, biar dapat mempersiapkan natal dengan hati yang gembira. Konsisten dan berani mempertanggungjawabkan. Cogito ergo sum, facio ergo existo. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H