Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Memutuskan Child Free, Menolak Cinta Sejati dalam Perkawinan

31 Agustus 2021   12:44 Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:01 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Instagram/abudherypastrana 

Keempat, ikatan cinta dengan memutuskan child free, akan dipandangan sebagai melawan kehendak sang pencipta. Menghalangi penciptaan baru. Menolak kemampuan yang dimiliki dengan cara sadar dan tidak mau. Jika cara ini yaitu memutuskan cild free yang diambil, maka apakah kita tidak mewariskan lahan subur bagi perkawinan sejenis? Apakah ini yang disebut sebagai "peradaban cinta" dengan makna yang baru?

Tentu inilah yang kita harapkan untuk tidak, bagi kita secara pribadi maupun bagi republik +62 ini. Secara pribadi, mungkin kedua pasangan untuk memilih "menunda" waktu untuk memiliki keturunan, jauh lebih baik ketimbang memilih untuk memutuskan child free.

Hidup yang diberikan sang khalik, tentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan tertentu itu, telah ada didalam diri setiap insan, laki-laki dan perempuan. Tujuan tertentu itu jauh didalam lubuk hati setiap orang. 

Sekarang, tinggal bagaimana cara setiap insan mengaktulisasikan kemampuan dan kelemahannya dalam proses berrelasi, perjumpaan, dan merajuk masa depan dalam kesatuan dengan sesama, alam sekitar dan sang khalik itu sendiri.

Salam sehat untuk kita semua.

Pangkalpinang, 31 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun