Bacaan kedua dalam liturgi Gereja Katolik ketika merayakan kenaikan Yesus Kristus, diambil dari Surat Rasul Agung Paulus kepada Jemaat di Efesus. Dalam kisah itu, rasul agung Paulus menegaskan dalam imannya, bahwa Allah mendudukan Yesus Kristus di sebelah kanan-Nya dalam surga. Sederhanya sekali dan isinya pun mudah dicerna. Hadiah istimewa Allah kepada Yesus Kristus.Â
Duduk sejajar dengan Allah. Duduk sebelah kanan-Nya dimaknai sebagai duduk bersama. Duduk bersanding, duduk dalam satu persekutuan. Dalam duduk bersama, saling meneguhkan. Mereka sharing dan saling menguatkan. Yesus Kristus mengisahkan pengalaman-Nya ketika hidup di dunia, pahit getir yang dihadapi dan dirasakan kepada Allah. Ketulusan dan kejujuran dibuktikan.Â
Kerendahan hati dan rasa hormat satu sama lain, terwujud. Disini juga ketiga keutamaan teologis dibukakan dan saling tukar pikiran satu sama lain. Bahwa para murid yang ditinggalkan pun masih penuh pengharapan untuk dikuat dan diteguhkan. Dan untuk hal ini, Roh Kebenaran, Roh Kudus akan dicurahkan kepada para murid-Nya, di hari Pentakosta, hari turun-Nya Roh Kudus, sebuah perayaan Kristiani setelah Kenaikan Yesus Kristus.
Keteguhan hati para murid dikuatkan ketika sebelum terangkat ke surga, Yesus Kristus mendekati para murid-Nya dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karen itu pergilah... jadikanlah..., inilah yang diperdengarkan dalam bacaan ketiga, Injil Matius 28: 16-20. Para murid siap untuk menjadi pewarta Kerajaan Allah.Â
Melanjutkan topik pengajaran Yesus kepada ad gentes. Sehingga biarlahsegala pulau bersuka cita karena Allah yang terus menerus meraja dalam hati dan hidup manusia. Mengutip motto tahbisan bapa uskup, Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, ofm: 'Laetentur insulae multae'. Selamat Pesta Kenaikan Yesus Kristus, bagi yang merayakannya. ***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H