Melalui cara berpikir demikian, kerja dan buruh, tidak hanya semata-mata upah. Upah adalah efek suatu pekerjaan. Karena bekerja memerlukan tenaga, waktu, keselamatan, pengorbanan, kesetiaan, dan dedikasi yang tulus ikhlas.
Ketiga, hari ulang tahun anakku. Masuk tahun keenam, masuk ke sekolah dasar. Walaupun selama covid-19, sekolah dari rumah. Merayakan hari ulang tahun keenam, dalam benak saya ialah kerja keras para guru TK-nya.Â
Bagaimana mereka berjuang, anak kecil itu bisa duduk tenang dan mendengarkan mereka. Anak kecil itu suka bermain, usil, dan masa bodoh, apalagi bukan orang dekatnya.Â
Guru TK memang pekerja, tetapi pekerja yang benar-benar memanusiakan manusia. Anak yang masih kecil dapat mengenal huruf, anggka, dan bahkan bisa menulis dan mengeja huruf dan angka.Â
Pekerja yang disebut pahlawan tanpa tanda jasa, memang benar. Ketika sukses yang diingat ialah orangtua dan guru-guru SD, SMP dan SMA. Ingatkah kita akan guru-guru TK? Mungkin selevel saya dulu belum ada TK atau PAUD. Namun, yang namanya bekerja, pasti orang akan berjuang. Orang akan mempertaruhkan banyak hal, walau mungkin yang didapat tidak seberapa.Â
Bekerja, memang buruh. Bekerja, memang prakrasis. Walau demikian, seluruh diri dihadirkan saat bekerja. Karena ia tahu, bekerja adalah tanggungjawab untuk meretas nilai-nilai kemanusiaan. Karena bekerja yaitu menghadirkan potensi diri dan berjumpa dengan potensi-potensi lain, sehingga menghasilkan potensi-potensi baru yang dirasakan oleh banyak pihak.
Akhirnya, saya pun boleh berbangga hati, bahwa selama libur karena pandemi covid-19, pada tanggal 1 Mei, hari ini saya hadir di kebun sebagai pekerja, buruh serentak menghadirkan potensi diri untuk memaknai alam sebagai 'Rumah Bersama" yang saling berkorelasi satu sama lain.Â
Kami saling memberikan manfaat sambil menegasikan bahwa bekerja itu bukan buruh, bukan juga karena upah, bukan juga karena emosional temperamen, namun jauh dari itu, bekerja ialah mengasah pikiran, merajut hati, menenun jiwa yang lara karena covid-19, serentak menghadirkan potensi diri untuk memaknai dunia sekitar, sebagai sahabat yang saling berbagi.Selamat bekerja keras. Sukses selalu untuk kita semua yang rajin bekerja dengan tekun dan ulet.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H