Tetapi juga mestinya harus ada kesempatan khusus untuk membangun dialog yang bersifat dialogis baik dengan diri sendiri maupun dengan pribadi yang kita yakini sebagai Tuhan atau Allah kita. Dialog dengan diri sendiri melahirkan cermin reflektif atas apa yang sudah kita jalankan selama "masa tahanan". Sementara dialog dengan pribadi yang kita yakini itu melahirkan perilaku yang konstruktif, yang terpancar dalam wajah "pejuang" kehidupan.**
Referensi:
M. Sastrapratedjo, Manusia Multi Dimensional - sebuah renungan filsafat, Gramedia: Jakarta, 1983.
Alfons Taryadi, Epistemologi Pemecahan Masalah Menurut Karl R. Popper, Gramedia: Jakarta, 1991.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H