Selain Maggot BSF, keberadaan Bank Sampah juga dinilai sangat penting untuk keberlangsungan lingkungan hidup. Masyarakat bisa dengan rutin menabung di sana sembari bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
"Sampah yang masih bisa diolah dan diurai sendiri, bisa diserahkan ke Bank Sampah. Namun untuk yang tidak bisa diolah dan/atau diurai sendiri seperti popok, pembalut, bungkus rokok, bungkus sabun cuci baju, itu akan diambil oleh tukang sampah. Bank sampah tidak menerima sampah yang berjenis demikian," tutur Bapak Udi.
Tujuan dari beberadaan Bank Sampah dan budidaya Maggot BSF ini adalah untuk memberhentikan pengiriman sampah ke Bantar Gebang dan menumbuhkan ekonomi lokal. Bapak Sampan, Bapak Udi, dan Bapak Iwan sepakat bahwa adanya keberadaan dua hal ini mampu memberhentikan pengiriman dan penumpukan sampah di Bantar Gebang guna tidak "menciptakan" masalah penyakit di ujung sana.Â
Mereka juga sepakat bahwa langkah kecil akan menciptakan perubahan besar meskipun hanya satu atau dua orang yang bergerak dan akan lebih baik jika perubahan ini diciptakan secara bersama-sama sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H