Mohon tunggu...
Alfi ZahraMoshthafavi
Alfi ZahraMoshthafavi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan dalam hal kepenulisan. Telah menerbitkan dua buku bacaan dan buku saku sebagai media promosi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Tim Pengabdian Masyarakat UHAMKA dalam Upaya Pengembangan Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

19 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 19 Desember 2022   19:33 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama di depan Rumah Maggot. Dokpri

Hari Sabtu (17/12/2022), Tim Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa FKIP dan FIKES Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dengan tema "Pengembangan Potensi Kampung Wisata Hijau Melalui Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Budidaya Ikan secara Bioflok di RW 07 Kelurahan Jatisari Bekasi" dalam Hibah Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS Tahun 2022. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09:00 -- 12:00 WIB dan dihadiri oleh lebih dari 20 orang.

Penyerahan hibah program MBKM 2022 oleh UHAMKA untuk RW 07 Kelurahan Jatisari, Bekasi. Dokpri
Penyerahan hibah program MBKM 2022 oleh UHAMKA untuk RW 07 Kelurahan Jatisari, Bekasi. Dokpri

Acara dibuka dengan sambutan dan arahan dari Ketua LPPM UHAMKA sekaligus Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Terintegrasi MBKM 2022, yaitu Dr. Gufron Amirulloh, M.Pd yang kemudian dilanjutkan oleh Ust. Cheppy Sudjana, S.Pd selaku Ketua RW 07 Kelurahan Jatisari, Bekasi.

Materi pertama mengenai "Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga" disampaikan langsung oleh Ibu Hj. Nur Asiah, M.Kes selaku narasumber dari Tim Dosen Pengabdian Masyarakat UHAMKA yang selanjutnya disambung oleh Bapak Sampan Widjatmoko, Bapak Udi Mauludy, dan Bapak Iwan Setiawan, S.Pd mengenai "Edukasi Bank Sampah dan Rumah Maggot".

"Tidak hanya sampah plastik, namun sampah organik seperti sisa-sisa makanan rumah tangga pun juga bisa berbahaya dan menjadi sumber penyakit. Sampah tersebut jika dibiarkan begitu saja saat mengalami pembusukan, tentu akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan menganggu kenyamanan sekitar. Sehingga kita perlu melakukan suatu upaya tertentu untuk mengurai sampah organik tersebut," jelas Ibu Nur Asiah. 

Melansir dari YouTube Garda Pangan, diketahui bahwa terdapat 23 -- 48 juta ton sampah makanan terbuang setiap harinya. Hal ini menyebabkan Indonesia mengalami kondisi darurat sampah makanan. Melalui YouTube Pemprov DKI Jakarta, disebutkan bahwa Indonesia telah menjadi produsen sampah makanan terbesar kedua di dunia.

Sesi wawancara dengan Ibu Hj. Nur Asiah, M.Kes. Dokpri
Sesi wawancara dengan Ibu Hj. Nur Asiah, M.Kes. Dokpri

Maka dari itu, diperlukan berbagai upaya cerdik untuk mengatasi kondisi kedaruratan sampah makanan di Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan teknik pembudidayaan Maggot. Maggot merupakan suatu jenis lalat yang bernama Black Soldier Fly (BSF) yang kemudian disebut sebagai Maggot BSF.

Bapak Sampan menjelaskan bahwa cara kerja penguraian sampah dengan menggunakan Maggot BSF ini adalah dengan memisahkan sampah organik rumah tangga yang kemudian sampah tersebut dijadikan sebagai "pakan" untuk sekumpulan Maggot. Dalam beberapa saat, sampah organik tersebut akan lenyap tidak bersisa. 

Saking bagusnya Maggot ini, jika dijadikan sebagai pakan ternak ayam, maka ayam tersebut akan memiliki daging yang mengandung Omega 369, bukan lagi Omega 6 saja. Tentunya itu akan sangat baik jika dikonsumsi oleh masyarakat. Beliau juga menerangkan bahwa Maggot BSF ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun