Lintas budaya juga tidak semata bicara pembeda budaya ritualistis, misalnya lintas agama, ras, suku, dan adat istiadat, tetapi juga memahami perbedaan pemikiran, ideologi, sikap, serta pandangan hidup majemuk. Ketika kita kehilangan kesadaran pluralitas tersebut, akan mudah melahirkan friksi-friksi sebagai embrio kekerasan budaya Kelompok mayoritas merasa dominan menguasai minoritas dengan dalih penghormatan. Menarik untuk memperhatikan logika sederhana dari penulis yang meneguhkan betapa pentingnya komunikasi lintas budaya. "Kita bisa urai dari hal sederhana, sebelum Indonesia dilegalkan sebagai sebuah negara, kita hidup di satu komunitas besar yang disebut komunitas budaya. Masyarakat Dayak, masyarakat Samin, masyarakat Anak Dalam, masyarakat Badui, masyarakat Bugis, masyarakat Minang, semuanya telah mapan dengan kebudayaannya yang kemudian dunia modern, melalui peperangan, menyatukan mereka menjadi Indonesia".
Referensi :
Abdillah, M.M.(2021). "Harmoni dalam keragaman budaya". Available at : https://mediaindonesia.com/humaniora/79494/harmoni-dalam-keragaman-budaya
Affandi, N. (2012). Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. Lentera, 14(1 JUNI).
Buku PPKn PDF : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Kelas IX SMP/MTs | Edisi Revisi 2018 | Kontributor Naskah : Ain Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra | Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Available at : https://www.sosiologi.info/2022/02/apa-yang-dimaksud-dengan-harmoni-dalam-keberagaman-sosial-budaya-ekonomi-gender.html
Faizhal, A.(2021). Makna Harmoni dalam Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi serta Gender dalam Bhinneka Tunggal Ika". Available at : https://today.line.me/id/v2/article/JPD5eqP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H