Kinestik, yakni memahami sesuatu dengan praktek langsung. Bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestik akan kesulitan memahami materi yang diberikan tanpa berorientasi pada fisik, misalnya mendengarkan penjelasan guru tanpa melihat fisik guru tersebut.
Berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan secara langsung di mana seorang guru dapat mengenali gaya belajar para siswa di kelas sehingga menggunakan metode yang beragam dalam penyampaian materi.
Dari beberapa ulasan problematika pembelajaran jarak jauh tersebut, tidak seharusnya hal itu dijadikan sebuah hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Belajar merupakan sebuah proses untuk tumbuh dengan memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan masa depan kehidupan bangsa.
Maka dari itu, tidak dapat dipungkiri untuk kita menghadapi tantangan belajar ini dengan menciptakan intensionalitas belajar sehingga mewujudkan ruang kelas yang intens kendati dilakukan secara jarak jauh.
Intensionalitas Belajar
Konsep intensionalitas dalam fenomenologi Husserl adalah keterarahan tindakan yang bertujuan terhadap suatu objek. Maka suatu pembelajaran bisa disebut intensionalitas apabila kegiatan belajar tersebut dilakukan dengan tujuan yang jelas dengan kesadaran penuh. Adapun secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap.
Demi terciptanya intensionalitas dalam belajar, maka diperlukan bentuk kerja sama antara siswa dan guru. Maksudnya ialah baik dari pihak siswa dan guru mesti sama-sama berkontribusi dan sama-sama menjadi pengajar dan pelajar yang intensional dengan upaya menjadikan ruang kelas pembelajaran jarak jauh tetap bisa disebut sebagai gudang ilmu yang apabila masuk ke dalamnya akan memperoleh kekayaan pengetahuan, sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menanamkan konsep dan keterampilan serta pembentukan sikap.
Seorang guru yang intensional adalah guru yang terus-menerus memikirkan hasil yang mereka inginkan bagi siswanya dan bagaimana tiap=tiap keputusan yang mereka ambil membawa siswa ke arah hasil tersebut. Siswa yang intensional adalah siswa yang berusaha melakukan lompatan konseptual dan mengorganisasikan serta mengingat pengetahuan baru.
Tahapan dalam Menciptakan Pembelajaran yang Intensional saat PJJ
1. Siswa Menerapkan Swadisiplin di Ruang Belajar PJJ
Disiplin diri diterapkan baik dalam hal waktu, penampilan, maupun tindakan. Yakni dengan cara menghadiri ruang kelas dengan tepat waktu, jangan terlambat apalagi sampai guru yang hadir terlebih dahulu. Berpenampilan yang  indah dipandang meski secara virtual, dimulai dengan mandi pagi dan sarapan, kenakan pakaian yang rapi dan bersih.
Bertindak dengan mengedepankan tata prilaku yang baik sebagai seorang pelajar yang siap menerima ilmu pengetahuan, dengan mengatur posisi duduk yang baik dan tidak menunjukan sikap bermalas-malasan.
2. Guru Membangun Keadaan Mental Siswa
Membangun keadaan mental berarti membangun sikap kesiapan yang positif, sehingga dalam diri siswa menumbuhkan afirmasi: "Saya siap mulai belajar. Saya senang mempelajari informasi atau kemampuan yang penting yang akan disajikan guru".
Keadaan mental ini dapat dibangun dengan cara hendaknya guru memulai pelajaran dengan segera ketika jam pelajaran dimulai (Evertson et al., 2006) ini dapat membentuk rasa kesungguhan terhadap tujuan yang belum tumbuh di permulaan pelajaran.