Mohon tunggu...
Alfiyah Rizzy Afdiquni
Alfiyah Rizzy Afdiquni Mohon Tunggu... Freelancer - Research Enthusiast

this girl loves coffee, books, discuss and you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kamus Saku Buku Sungai Tak Bermuara Risalah Konsep Ilmu dalam Islam Sebuah Tinjauan Ihsani

2 Mei 2019   21:29 Diperbarui: 2 Mei 2019   21:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Agama dan ilmu ibarat bayi kembar yang berdempetan, dan memisahkan keduanya mengakibatkan keduanya mati. Maka, ilmu akan berkembang jika diwarnai dengan agama, dan agama akan kekal dan kokoh jika didukung oleh ilmu." -- Huxley

Dengan penuh rasa syukur, Alhamdulillah setelah kurang lebih empat bulan lamanya, akhirnya bisa menyelesaikan membaca buku karya Habib Ismail Fajrie Alatas yang penuh khazanah keilmuan mendalam ini, di mana di dalamnya terdapat beberapa kata yang agak asing dan di sini saya mencoba membantu agar teman-teman tidak perlu repot cari lagi, hehe. 

Oh ya untuk teman-teman yang telah ataupun sedang membaca dan ingin berdiskusi perihal isi buku, dengan senang hati saya akan menjadi teman diskusi yang nyaman. Teman-teman bisa hubungi saya di instagram: @alfiyahrizzya. So, check this out!

Afirmasi: Penegasan.

Aksiden: Bentuk yang melekat, misal apel warna merah, namun membutuhkan substansi.

Alam Malakut: Suatu alam yang mana realitas/wujud tidak dapat ditangkap oleh indera jasadiah. Penghuni Alam Malakut adalah malaikat, An-nafs(jiwa).

Alegori: Kiasan.

Aprehensi: Penahanan

Anomali: Ketidaknormalan.

Anthropik: Prinsip yang menyatakan bahwa alam semesta ada sebagaimana mestinya agar dapat memungkinkan penciptaan manusia sebagai pengamat.

Apologi: Contoh yang tidak layak.

Aprehensi: communication.

Atentif: Perhatian

Bi'tsah: Awal kerasulan Nabi Muhammad SAW

Cerap: Observasi.

Cogitatif: Merenungkan

Deduksi: Menyimpulkan.

Dekrit: Memutuskan.

Difusi: Perpindahan.

Dikotomi: Dua pembagian.

Dignity of man: Manusia bermartabat.

Diskredit: Meragukan.

Eksposisi: Teks dengan penjelasan yang terperinci.

Emulasi: Menyamai.

Esotorik: Suatu hal yang diajarkan/dapat dimengerti oleh sekelompok orang tertentu dan khusus, dapat juga berarti suatu hal yang susah untuk dipahami.

Epistemologi: Filasafat tentang asal.

Exterior: Bagian luar.

Filsafat Peripatetik: Merupakan salah satu aliran dalam filsafat Islam yang memiliki ciri khas dari berbagai sudut pandang di antaranya dari sudut pandang metodologi dan epistimologinya, bersifat diskursif, menggunakan kemampuan akal dalam proses penalarannya. Bersifat tak langsung, dalam menangkap objeknya mereka tak langsung menggunakan penalaran akalnya tetapi menggunakan simbol, baik berupa kata-kata ataupun tanda-tanda yang lainnya. Penekanan yang sangat kuat dari rasio-rasio sehingga kurang mengutamakan peran intuitif, Dari sudut pandang ontologisnya filsafat peripatetik mengatakan bahwa ada unsur di dunia ini, yakni materi dan bentuk.

Flashy: Menyilaukan.

Hadrah al quds: Holy presence: Kehadiran suci

Iluminasi: Menerangi

Immortal: Sesuatu yang abadi

Impresi: Kesan

Indra Sensual: Yang berkaitan dengan panca indera.

Infusi: Pemasukan.

Inheren: Melekat.

Inklinasi: Kehendak hati.

Inklusif: Menggunakan sudut pandang orang lain atau kelompok lain dalam memahami masalah.

Inkulkasi: Menanamkan.

Intelijibel: Dapat dimengerti

Intuitif: Gerak hati.

Inquisition: Pengadilan gereja di abad pertengahan.

Intelejibel: Dapat dimengerti

I'tibar: Mengambil hikmah.

Judisial: Pengadilan

Ligament: Sendi tulang

Madzhab Ismailiyyah: Madzhab dengan jumlah penganut kedua terbesar dalam Islam Syi'ah, setelah mazhab Dua Belas Imam (Itsna 'Asyariah). Sebutan Ismailiyah diperoleh pengikut mazhab ini karena penerimaan mereka atas keimaman Isma'il bin Ja'far sebagai penerus dari Ja'far ash-Shadiq.

Konstan: Keadaan tetap

Justifikasi: Pembenaran.

Kontemplasi: Perenungan.

Konstriksi: Penarikan.

Kuiditas: Esensi.

Metafora: Perumpamaan.

Monis: Konsep teologi bahwa hanya ada 1 substansi dengan alam

Objek Sensual: Objek kenikmatan yang bersifat naluri.

Ontologis: studi filsafat tentang keberadaan sesuatu yang konkret.

Oponen: Lawan.

Paradigma: Sifat yang paling khas atau dasar dari sebuah teori atau cabang ilmu.

Paralel: Sejajar.

Pantheisme: Kepercayaan bahwa Tuhan adalah semuanya, dan semuanya adalah Tuhan.

Pedantik: Detail

Platonik: pure spiritual

Pragmatis: Melihat sesuatu dari kegunaan.

Primordial: yang mula.

Prototype: Bentuk asli

Refutasi: Penyangkalan.

Resepsi: Penangkapan

Sensibel: Bijaksana.

Signifikan: Penting.

Simultan: Bersama/sekaligus

Sintesis: Perpaduan.

Skeptisisme: Keraguan.

Specimen: Bahan percobaan.

Sofis: Nama yang diberikan kepada sekelompok filsuf yang hidup dan berkarya pada zaman yang sama dengan Sokrates.

Submisif: Tunduk.

Tatanan Hirarki: Tatanan tingkatan.

Tendon: Urat daging.

Unifikasi: Penyatuan.

Utilitarianisme: Memaksimalkan penggunaan.

Volitif: Kemauan.

Zoroastrianisme: Majusi

Sekadar info, buku ini cocok untuk calon cendekiawan Muslim agar tidak kehilangan jati diri dan mampu open minded atas pengetahuan-pengetahuan mutakhir. Adapun jika ada kesalahan, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Salam Takdzim.

Malang, 2 Mei 2019, 3 hari menuju Ramadhan Kareem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun