Barang bekas khususnya untuk jenis plastik banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton.Â
Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton disumbang oleh sampah plastik. Jumlah ini akan terus bertambah setiap harinya seiring dengan aktivitas dan kebutuhan manusia yang terus berjalan, terutama untuk sampah plastik.
Menurut Adekunle (2014), mayoritas limbah padat perkotaan terdiri dari zat organik, plastik, kaca, logam, tekstil dan bahan karet tetapi komposisi dan volume limbah bervariasi dari satu wilayah yang lain dan juga dari satu negara ke negara lain. Sampah plastik merupakan salah satu sampah anorganik yang diproduksi setiap tahun oleh seluruh dunia.Â
Selain itu, sampah plastik sangat sulit terurai dalam tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penanganannya.
Seringnya barang-barang bekas tersebut langsung dibuang begitu saja dan tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut, padahal barang bekas ini akan mempunyai manfaat kembali jika didaur ulang dengan sentuhan kreatif, dan mengubahnya menjadi barang yang bernilai guna serta bernilai ekonomi.Â
Khususnya untuk sampah plastik, karena jumlahnya yang sangat banyak dan perlu waktu lama untuk menguraikannya.
Berdasarkan penjelasan di atas kelompok KKN 57 Tematik UPI yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Suhandi Siswanto, ST., MT mendapatkan lokasi KKN di Kelurahan Jatihandap Kota Bandung,Â
dengan tema KKN yaitu "Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata" menjalankan sebuah program kerja yang bernama "Rumah Kreasi" yang mengusung tema, "Mengasah Kreativitas dari Barang Bekas". Hal tersebut berhubungan dengan KKN Tematik UPI tahun 2022 ini yang mengambil tema "Pemberdayaan Masyarakat SDG's Desa dan MBKM".
Program kerja Rumah Kreasi ini adalah sebuah program kerja kolaborasi KKN Kelompok 57 UPI dengan Karang Taruna RW 07 Kelurahan Jatihandap yang bertujuan untuk memanfaatkan barang bekas menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai guna maupun nilai jual dalam kehidupan sehari-hari. Rumah Kreasi juga ditujukan untuk memancing dan mengasah kreativitas anak-anak dalam mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfaat.
Rumah Kreasi ini diselenggarakan selama empat hari, dengan bahan bekas yang berbeda beda di setiap harinya.Â
Kemudian pada hari keempat, yaitu Minggu (31/08/2022) merupakan puncak acara dari program kerja Rumah Kreasi yang diselenggarakan dalam bentuk pameran berbagai macam kerajinan yang telah dibuat pada hari pertama, kedua, dan ketiga, yang dapat disaksikan oleh anak-anak yang membuat kerajinan tersebut beserta masyarakat sekitar yang berada di RW 07 Kelurahan Jatihandap.
Pada hari pertama Rumah Kreasi, Selasa (26/08/2022) Kelompok KKN 57 UPI bersama Karang Taruna RW 07 Kelurahan Jatihandap memberikan pelatihan tentang pemanfaatan botol bekas menjadi vas bunga dan pembuatan bunga dari tali rafia. Peserta yang terlibat adalah anak-anak kelas tiga sampai dengan kelas enam Sekolah Dasar.Â
Anak-anak dibebaskan berkreasi menggunakan stik sedotan dan benang wol sebagai hiasan untuk ditempelkan pada botol bekas yang nantinya dapat dijadikan sebagai vas bunga. Sedangkan untuk anak kelas satu sampai tiga sekolah menengah pertama diberikan pelatihan mengenai cara pembuatan kerajinan bunga dari tali rafia. Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat sangat bersemangat dan berkreasi sekreatif mungkin.
Pada hari kedua Kreasi, Kamis (28/08/2022) anak-anak Sekolah Dasar melanjutkan pembuatan vas bunga yang sudah dikerjakan di hari sebelumnya agar terlihat lebih menarik dan lebih rapi, lalu dilanjutkan dengan membuat rumput-rumputan dari sedotan yang berwarna hijau.Â
Sedangkan untuk anak kelas satu sampai tiga Sekolah Menengah Pertama merangkai bunga-bunga menjadi satu tanaman utuh lengkap dengan tangkai dan putik bunga.
Pada hari ketiga rumah kreasi, Sabtu (30/08/2022) pembuatan kerajinannya yaitu berbahan dasar dari CD bekas dan bekas air minum gelas. Pemanfaatan CD bekas yang sudah dilapisi dengan kertas HVS berbentuk lingkaran, yaitu sebagai media kreasi peserta untuk menuliskan harapan, cita-cita dan kesan pesan selama kegitan Rumah Kreasi.Â
Sedangkan, bekas air minum gelas dipisahkan bagian atasnya (berbentuk lingkaran) untuk digunakan sebagai Dream Catcher, yang sebelumnya dilapisi oleh keresek warna-warni. Setelah itu tiga lingkaran bekas wadah air minum gelas tersebut disolatif membentuk pola segitiga.
Tiga lingkaran yang sudah membentuk pola segitiga tersebut kemudian diberi hiasan oleh gantungan tali benang berwarna warni, yang ujungnya digunting sehingga membentuk rumbai-rumbai yang membuat Dream Catcher terlihat semakin indah.Â
Dream catcher yang dihasilkan oleh peserta terhitung banyak dengan berbagai macam warna yang menarik.
Pada hari keempat yang merupakan acara puncak sekaligus acara penutupan rumah kreasi, seluruh hasil kerajinan paserta ditampilkan di balai RW 07 Kelurahan Jatihandap. Semua kerajinan yang telah dibuat disusun secara rapi disebelah kiri dan kanan balai RW, sehingga dapat dilihat oleh peserta maupun masyarakat RW 07.
Sebelum acara pameran, diadakan terlebih dahulu kegiatan penutupan program kerja rumah kreasi yang dihadiri oleh Sekretaris Lurah RW 08 Kelurahan Jatihandap yaitu Bapak Dadi Yuniadi, SH., MM sebagai yang resmi menutup program kerja Rumah Kreasi, Ketua RW 08 Kelurahan Jatihandap yaitu Bapak Kuswahyono, dan Ketua Karang Taruna RW 08 yaitu Kang Nana.
Setelah acara penutupan dilakukan acara pembagian doorprize bagi empat peserta yang beruntung berdasarkan nomor undian yang diambil oleh Bapak Sekretaris Lurah dan pantia rumah kreasi.Â
Selain doorprize, panitia Rumah Kreasi juga menyiapkan Marshmallow bagi seluruh peserta yang di atasnya terdapat ucapan terima kasih dari panitia Rumah Kreasi, atas partisipasi peserta yang begitu antusias dan semangat membuat berbagai macam kerajinan dari barang bekas pada hari pertama, kedua, dan ketiga di Rumah Kreasi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pameran kerajinan yang dihadiri oleh peserta dan masyarakat sekitar RW 07. Kerajinan yang ditampilkan di balai RW 07 antara lain adalah vas bunga, rumput-rumputan dari sedotan, berbagai macam bunga dari tali rafia, Dream Cather, CD yang bertuliskan harapan, cita-cita, maupun kesan dan pesan selama peserta mengikuti kegiatan Rumah Kreasi.
Diharapkan setelah adanya program kerja Rumah Kreasi ini banyak yang dapat mengolah atau memanfaatkan kembali barang bekas menjadi sebuah kerajinan dan memiliki nilai estetika dan nilai ekonomis, dan juga memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari.Â
Selain itu berkreasi dengan barang bekas juga diharapkan dapat meningkatkan dan mengasah sisi kreativitas pada anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H