Keenam, kita dapat membayangkan seekor Katak yang akan melompat dari ketinggian untuk bisa sampai menuju teratai dengan selamat. Ini berarti, Katak berani mengambil risiko terhadap apa yang dilakukannya. Artinya, jika ingin maju, komunitas sekolah (guru dan siswa) harus berani mengambil tindakan seperti yang dilakukan Katak. Tindakan yang dimaksud harus berdasarkan keputusan terukur dan bijak agar menghasilkan nilai yang positif.
Ketujuh, pada dasarnya, Katak adalah hewan penjelajah. Maka dari itu Katak memiliki sifat petualang. Ia suka bertualang ke tempat-tempat baru. Sedangkan Sekolah adalah tempat persemaian benih-benih Pendidikan dan kebudayaan. Jika dikaitkan, maka sekolah harus mampu melahirkan siswa yang memiliki jiwa dan karakter penjelajah. Siswa yang selalu merasa haus akan hal-hal baru yang ingin dia ketahui. Jika memiliki kemampuan adaptasi yang baik seperti katak, maka generasi yang dilahirkan akan mampu survive dengan segala kondisi saat ini.
Demikian Filosofi Katak yang digunakan oleh SDK Kalike sebagai bentuk motivasi untuk penerapan pembelajaran bermakna di sekolah. Patung katak ini bukan sebagai pengingat suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau, melainkan masa depan yang akan dicapai.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H