Tuan, dihadapanmu aku tak mampu menjadi apa adanya diriku
Kusembunyikan berbagai kata
Dan tak berani membawamu kedalamnya.
Jauh sebelum mengenalmu,
Aku pernah mencintai seseorang sedalam samudera.
Dan hampir dibuat mati
Lantaran tenggelam, namun tak berusaha untuk berenang kedaratan.
Mengenalmu, adalah hal yang ku syukuri
Entah siapa kamu dan bagaimana dirimu.
Yang ku tahu
Kau telah mengeluarkanku untuk segera bernapas bebas.
Kemudian, aku berjalan menghampirimu
Sebagai manusia yang belum pulih sepenuhnya.
Dengan berbagai luka yang membersamaiku
Kau adalah obat sekaligus luka yang baru.
Katakan, bagaimana bisa aku kecewa?
Jika dirimulah yang membuatku menemukan keindahan baru.
Katakan, bagaimana bisa aku membenci?