Lalu mengapa oknum perokok akan marah dan melindungi ketika salah satu teman perokoknya diberikan persuasi atau saat adanya opini publik mengenai rokok yang menurutnya tidak sesuai. Hal ini berkaitan dengan fenomena perilaku kolektif. Berdasarkan pendapat Horton dan Hunt (1992) perilaku kolektif adalah perilaku yang dilakukan oleh sejumlah orang bersama-sama, tanggapan terhadap rangsangan tertentu dan tidak terjadi secara rutin. Perilaku kolektif dapat terjadi di suatu kelompok tak terkecuali kelompok oknum perokok. Faktor terjadinya perilaku kolektif dapat dibagi menjadi dua garis besar berikut ini: (1) Pengalaman yang diberikan bersama-sama oleh anggota kelompok, (2) Munculnya rasa ketertarikan dan identitas bersama. Pesan persuasif dan opini publik tersebut menjadi musuh bersama para oknum perokok karena mereka berperasaan bahwa mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai kelompok yang sama. Oleh karena itu, masih banyak ditemukan oknum perokok yang melindungi para perokok lain.
Kesimpulannya adalah fenomena keras kepala oknum-oknum perokok tersebut disebabkan mereka tidak dapat merespon baik pesan persuasif yang diberikan lalu mereka memunculkan tindakan defensif yang berguna untuk merespon negatif pesan tersebut dan melindungi nilai-nilai yang mereka yakini.
Horton, R., & Hunt, C. (1992). Sociology. McGraw-Hill Education.
Perloff, R.M. Â (2010). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21st Century. Fourth Edition. London: Routledge.
Tannenbaum M.B., Â Hepler, J., Zimmerman, R.S.. Saul, L. Jacobs,S., Wilson, K. & Albarracn, D. (2015). Appealing to Fear: A Meta-Analysis of Fear Appeal Effectiveness and Theories. Psychological Bulletin, 141 (6), 1178--1204.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H