Mohon tunggu...
alfito maftukhosyi
alfito maftukhosyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

suka mencari pengalaman baru untuk mmenambah ilmu dan wawasan agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Budidaya Lebah Madu pada Tanaman Pagar di Wisata Kampung Kelengkeng Desa Simoketawang

29 Juni 2023   22:42 Diperbarui: 29 Juni 2023   22:55 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagar merupakan bagian pangkal view sebuah bangunan atau perkarangan, dimana elemen tersebut adalah elemen yang pertama dilihat. Dalam hal ini pagar tanaman dapat diaplikasikan pada budidaya lebah madu pada kebun Wisata Kampung Kelengkeng melalui rancangan tanaman serta pemilihan jenis tanaman yang berguna sebagai pakan bagi lebah madu serta dapat berfungsi sebagai peneduh. Penataan taman yang digunakan pada budidaya lebah madu dapat menggunakan tanaman bunga dengan pola Agroforestry.

Pola Agroforestry dapat diwujudkan dalam penataan tanaman sebagai pagar pada lahan atau dapat disebut dengan tanaman pagar. Tanaman pagar adalah tanaman yang berfungsi sebagai pembatas lahan. pola Agroforestry ini menggunakan tanaman turi dan tanaman lamtoro sebagai tanaman pagar pada batas sebidang lahan taman. 

Dalam pengembangan tanaman pagar di Kebun Wisata Kelengkeng, keadaan lingkungan yang panas dan kurangnya tanaman pollen dan nektar dapat diatasi dengan menggunakan tanaman Turi, Lamtoro, dan Xanthostemon Crysanthus sebagai tanaman pagar. Pengembangan ini akan memberikan manfaat sebagai elemen peneduh, penyerbukan bunga kelengkeng, dan sumber pakan bagi lebah madu.

Siteplan penataan tanaman pagar pada kebun kelengkeng berupa pagar pada batas kebun kelengkeng diberi tanaman yaitu tanaman turi, tanaman lamtoro, dan tanaman xanthostemon. Tanaman tersebut disusun secara rapi dan beraturan dengan tanaman lamtoro berada di batas tepi kanan dan kiri pada lahan kebun kelengkeng yang disusun memanjang secara vertikal. Selain itu digunakan pula glodok tawon yang ditata sedemikian rupa pada tanaman pagar yang terdapat di kebun kelengkeng, glodok tawon tersebut diletakkan hanya pada tiap sudut siku kebun kelengkeng dapat dilihat pada siteplan. 

Dimana glodok yang diletakkan pada tiap sudut siku kebun kelengkeng diberi 3 glodok dengan jarak antar glodok yaitu 3 meter. Serta ketinggian glodok pada tanah adalah 60 centimeter. Standart budidaya tawon yaitu dengan jarak antar glodok minimal 1 meter serta ketinggian glodok dari permukaan tanah minimal 30 cm. Serta penataan glodok ini juga memperhatikan unsur estetika dan tidak meniggalkan fungsinya sebagai sarang lebah untuk menghasilkan madu.

Serta pada kebun kelengkeng ini, penataan tanaman pagar dilakukan menggunakan tanaman lamtoro, turi, dan xanthostemon. Tanaman lamtoro ditanam secara vertikal pada batas tepi kanan dan kiri dengan jarak antar tanaman 2 meter. Tujuan jarak tersebut adalah untuk mengakomodasi pertumbuhan tanaman yang bisa mencapai 2-10 meter dan menjaga fungsi sebagai tanaman pakan dan pollen bagi lebah madu.

Tanaman turi ditanam secara horizontal pada batas tepi belakang dengan jarak antar tanaman juga 2 meter. Pertumbuhan tanaman turi yang bisa mencapai 5-12 meter menjadi acuan dalam penataan tersebut, dengan tetap memperhatikan unsur estetika dan fungsi sebagai tanaman pakan dan nektar bagi lebah madu.

Tanaman xanthostemon ditanam secara horizontal pada batas tepi depan dengan jarak antar tanaman 2 meter. Tinggi pertumbuhan tanaman xanthostemon yang mencapai 5-10 meter menjadi pertimbangan dalam penataan, dengan tetap memperhatikan unsur estetika dan fungsi sebagai tanaman pagar hias dan sumber pakan nektar untuk lebah madu.

Dalam hal ini kegiatan pengembangan budidaya lebah madu pada tanaman pagar dapat memberi pengetahuan dan wawasan baru bagi masyarakat di Desa Simoketawang tentang tanaman pangan yang dapat dijadikan sebagai pagar peneduh kebun kelengkeng, dapat membantu pakan lebah madu berupa pollen dan nektar, dapat menghasilkan sayuran bagi masyarakat untuk diolah sebagai makanan seperti tanaman turi dan lamtoro, serta dapat menambah kesan estetika dan peneduh pada lahan kebun kelengkeng Simoketawang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun