Ikan sapu-sapu atau dalam istilah ilmiah dikenal juga dengan nama Pterygoplichthys pardalis merupakan spesies introduksi yang berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Â
Di habitat aslinya (Sungai Amazon), ikan sapu-sapu hidup dengan cara memakan lumut atau alga yang menempel pada dasar sungai atau bebatuan. Â Karena hidup didaerah berarus dan berada didasar sungai maka morfologi ikan ini juga menyesuaiakan dengan kondisi habitatatnya, dimana ikan ini mempunyai bentuk yang pipih dengan kulit yang keras. Â
Pada bagian tubuhnya terdapaat bintik atau totol berwarna hitam yang berfungsi sebagai kamuflase pertahanan diri yang menyebabkan ikan ini akan sulit terlihat pada dasar sungai. Â Ikan jenis ini bukan merupakan ikan asli indonesia, oleh sebab itu ikan ini juga dapat dikatakan sebagai invasife spesies. Â
Jenis-jenis ikan yang termaksud dalam kategori invasife spesies baik secara langsung maupun tidak langsung dapat bersifat sebagai predator atau pun sebagai kompetitor dari spesies-spesies asli.
Ikan sapu-sapu hidup di perairan tawar yang meliputi sungai, danau, waduk, kali dan lain-lain, dengan cara membuat lubang pada dasar atau tepian sungai. Â Lubang ini berfungsi sebagai sarang untuk meletakkan telur nya pada saat bereproduksi.Â
Dari beberapa penelitian yang dilakukan di Sungai Ciliwung terhadap ikan sapu-sapu, diketahui bahwa ikan jenis ini memiliki jumlah yang cukup melimpah. Â Salah satu faktor penyebabnya adalah karena ikan jenis ini tidak memiliki predator. Â Melimpahnya ikan jenis ini menyebabkan menurunnya populasi spesies asli ikan yang hidup disekitar sungai Ciliwung.
Hal lain yang juga harus dipahami adalah ikan sapu-sapu merupakan jenis ikan yang memiliki nilai toleransi yang cukup tinggi terdapat pencemaran air.  Dari beberapa penelitian diketahui bahwa ikan ini dapat memiliki nilai toleransi logam berat berkisar anatara 100-300 ppb, spesies lain yang juga menyerupai adalah ikan mujair dengan nilai toleransi 100-150 ppb.  Inilah salah satu penyebab mengapa invasife spesies dapat mendominasi perairan di Indonesia. Â
Sejauh ini telah diketahui bahwa jenis ikan sapu-sapu yang hidup di perairan tawar di wilayah indonesia adalah genus Pterygoplichthys. Â Genus ini diketahui memiliki 22 spesies yang telah teridentifikasi secara morfologi.
Penelitian yang pernah dilakukan untuk melihat sebaran ikan sapu-sapu di sungai Ciliwung diperoleh hasil bahwan ikan ini hanya tersebar dibagian tengah dan hilir sungai. Â Pada bagian hulu tidak ditemukan populasi ikan sapu-sapu. Â Oleh karena jumlahnya yang melimpah maka ikan ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai salah satu ikan konsumsi.
Terlepas dari mendominasinya spesies invasife di Indonesia maka diperlukan peran masyarakat dan pemerintah untuk bersinergi menjaga wilayah perairan tawar kita agar spesies asli yang merupakan salah satu kekayaan negeri kita terus lestari sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dapat memanfaatkan keanekaragaman sumber daya alam sendiri serta dapat menjadi warisan keanekaragaman genetik kepada generasi penerus bangsa kedepannya.
Ketahanan bangsa dapat dijaga dan dipelihara dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melestarikan kekayaannya alamnya, mengatur tata cara pemanfaatannya agar tidak dikelola dengan cara yang salah. Â
Menjaga kekayaan alam dapat pula dilakukan dengan cara menjaga sumber-sumber perairan tawar kita yang meliputi sungai, danau, waduk dan lain sebagainya dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengawasi industri-industri agar tidak membuang limbah ke saluran air sembarangan tanpa melalui proses pengolahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H