Pada kegiatan belajar mengajar pastinya tidak jauh dari aktivitas membaca dan menulis. Menurut KBBI, membaca adalah mengeja atau melafalkan serta memahami isi sebuah tulisan yang tertulis.
Adapun membaca menurut (Tarigan, 1990: 7) adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa lisan.
Maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah kegiatan mengeja atau memahami bacaan sebagai upaya untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan atau bahasa lisan.
Seperti yang sudah diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak virus Corona atau Covid-19. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam rangka meminimalisir penyebaran virus Corona tersebut dengan melaksanakan pembelajaran berbasis online. Hal ini mengacu pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Dalam Masa Darurat  Penyebaran Corona Virus Disesase  (Covid-19) .Â
Akibatnya pada pertengahan Maret 2020, seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring (online). Dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing tanpa perlu datang ke sekolah. Maka dari itu, mau tidak mau para Pendidik atau Guru harus memiliki keterampilan dalam penggunaan teknologi digital sebagai media pembelajaran jarak jauh.
Namun, tanpa kita sadari terdapat banyak sekali permasalahan yang terjadi akibat diterapkannya pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh (PPJ). Salah satunya adalah menurunnya minat baca pada peserta didik atau siswa.Â
Beberapa dari mereka banyak yang mengandalkan internet saat mengerjakan tugas karena akses informasinya mudah diperoleh. Sehingga mereka hanya menyalin jawaban tanpa mau membaca materi yang telah disediakan.Â
Penyebab lainnya adalah karena keterbatasan waktu dalam mengajar serta pengawasan yang kurang sehingga para siswa menjadi kurang fokus saat penyampaian materi. Apalagi hampir semua kegiatan diakses melalui media sosial, seperti mengupload materi dan pemberian tugas, yang mana membuat para siswa jenuh dan kurang maksimal dalam pembelajaran.
Minat baca sendiri merupakan keinginan  membaca dengan sukarela, senang hati dan tanpa paksaan dari pihak lain. Buku merupakan jendela dunia. Dengan banyak membaca buku yang didasarkan atas dorongan dari diri sendiri, maka akan menjadikan kegiatan membaca yang dilakukan bukan hanya untuk memenuhi tugas semata. Namun, dengan banyak membaca kita juga akan memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas.
Berdasarkan data riset World's Most Literate Nation Ranked dari Central Connecticut State University pada Maret 2016, menyatakan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Adapun menurut data survei United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO, 2011) Â minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang , cuma 1 orang yang rajin membaca.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa pada masa pembelajaran online adalah dengan menumbuhkan kesadaran orang tua akan pentingnya membiasakan membaca sejak dini, karena orang tua  memiliki peran penting dalam pembelajaran yang dilakukan di rumah.Â
Dalam meningkatkan minat baca, orang tua siswa dapat membuat perpustakaan keluarga dengan buku bacaan yang menarik, membuat program wajib baca-tulis dalam keluarga, dan membebaskan anaknya untuk menceritakan tentang isi bacaan buku yang dibaca. Bagi guru mungkin bisa dengan memberikan tugas yang berkaitan dengan membaca, seperti membuat sinopsis dari sebuah buku/ meringkas.
Dikembangkannya layanan E-Library atau layanan perpustakaan online juga sagat membantu dalam upaya meningkatkan minat baca. Apalagi dengan semakin majunya teknologi digital seharusnya siswa dapat memperoleh sumber belajar dengan lebih mudah melalui website, e-book, dan e-jurnal. Melalui teknologi digital itulah beberapa siswa lebih senang membaca melalui layanan membaca digital karena banyak informasi yang akan muncul dan juga dapat di akses dimana-mana.
Namun, tidak hanya lingkungan keluarga dan sekolah saja yang bisa meningatkan minat baca pada siswa. Peran lingkungan luar juga sangat membantu, dengan adanya masyarakat yang selalu memberikan contoh dan motivasi untuk membaca maka akan sangat berpengaruh untuk membentuk minat baca pada siswa.
References
Alimah, H. N. (2021, November). MENURUNNYA MINAT BACA DAN BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI. Retrieved from mijil.id: https://mijil.id/t/menurunnya-minat-baca-dan-belajar-siswa-di-masa-pandemi/3488
Maiyasha, S. (2021). MINAT BACA SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H