Mohon tunggu...
Alfira Najmi Ramadhani
Alfira Najmi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Ilmu Komunikasi'21 (21107030064)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Fase Empty Nest Syndrome dari Film "Ngeri Ngeri Sedap", Cerminan Hati Orangtua Saat Ditinggal Anak Merantau

3 Juni 2022   05:28 Diperbarui: 3 Juni 2022   05:42 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empty Nest Syndrome umumnya lebih sering dirasakan oleh seorang ibu. Faktor ini mungkin karena naluri seorang ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui, dan menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anaknya dibandingkan oleh ayah. 

Orang tua yang sedang melalui fase ini terkadang saat mereka merasakan perasaan ini, mereka dapat merasakan bingung dan bahagia karena tampaknya bertentangan dengan perasaan bangga terhadap perkembangan anaknya yang telah tumbuh dewasa dan mampu menjalankan hidup secara mandiri.

Para orang tua merasa terbiasa dengan kehadiran anak-anaknya yang meramaikan suasana rumah dan merasa memiliki teman untuk mengobrol selain suami/istri, perubahan suasana hati dan perasaan kehilangan sangat sering terjadi pada orang tua yang merasa kesepian. 

Para orang tua mungkin juga khawatir tentang keselamatan anak mereka, khawatir bahwa anak mereka tidak akan dapat hidup mandiri, atau khawatir bahwa anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan luar.

Empty Nest Syndrome ini dapat membawa dampak positif bagi para orang tua. Selain menjalankan peran sebagai orang tua, tentu mereka juga menjalankan peran sebagai pasangan suami istri. 

Saat sedang mengalami fase ini, dampak positif yang bisa dirasakan adalah kembali memperbaiki relasi sebagai suami istri yang mungkin sempat tersingkirkan karena terlalu fokus kepada anak serta meningkatkan kualitas hubungan sehingga dapat menjadikan hubungan semakin harmonis. 

Dampak lainnya adalah meminimalisir konflik dan lebih menghargai waktu saat sedang berkumpul bersama.

Fase transisi yang akan dialami oleh orang tua ketika kembali menyesuaikan diri saat melalui fase Empty Nest Syndrome ini akan memakan waktu yang cukup lama.

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mencari kegiatan lain yang disenangi dan dapat mengalihkan pikiran agar tidak terus menerus merenungi kepergian anak-anaknya dan merasa kesepian. 

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap perempuan Amerika ditemukan bahwa perempuan yang hanya melakukan tugas tradisionalnya secara eksklusif di rumah dan tidak memiliki kegiatan lain di luar rumah, menderita sindroma lebih parah, bahkan sampai ketingkat depresi karena “rasa tidak dibutuhkan lagi” yang sedemikian pekat. Pada perempuan yang memiliki kegiatan lain diluar rumah, sindroma itu menjadi lebih cair.

Lalu tetap berkomunikasi dengan anak baik dengan berbicara melalui chat, telepon, atau mengunjungi anak sesekali. Orang tua diharapkan jangan merasa sungkan apabila sedang merasa berada di masa-masa sulit saat melalui fase yang tak mudah ini. Apabila dirasa sangat sulit, orang tua juga bisa datang ke para ahli seperti psikolog atau psikiater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun