Mohon tunggu...
Alfira Najmi Ramadhani
Alfira Najmi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Ilmu Komunikasi'21 (21107030064)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal "Eccedentesiast": Terlihat Bahagia demi Menutupi Kesedihan, Pernah Mengalaminya?

26 Mei 2022   18:14 Diperbarui: 18 November 2022   20:49 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terlihat baik-baik saja. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Ciri-ciri umum yang seringkali muncul dalam kondisi Eccedentesiast, antara lain adalah selalu terlihat ceria, bahagia, dan sangat periang. 

Hal ini dilakukan oleh mereka karena ini merupakan salah satu cara agar orang lain tidak dapat mendeteksi kesedihan yang sedang mereka alami dari raut wajah yang mereka pancarkan sehingga orang lain akan berpikir bahwa seorang Eccedentesiast sedang baik-baik saja.

Selain itu, seorang Eccedentesiast cenderung selalu melakukan banyak hal sendiri. Mereka cenderung melakukan banyak yang sendiri bahkan seringkali menghadapi kesedihannya sendiri. 

Ini yang membuat seorang Eccedentesiast lebih sering memecahkan masalah yang mereka alami dengan jalan yang mereka pikirkan sendiri.

Selanjutnya, hal lain yang sering dialami oleh seorang Eccedentesiast adalah mendistraksi masalah yang sedang mereka hadapi dengan melakukan hal lain, baik itu hal yang mereka sukai ataupun hal yang tidak mereka sukai. 

Bisa terbilang positif karena terkadang jika kita terlalu berlarut dengan masalah yang kita hadapi, kita malah cenderung terlalu memikirkan itu dan akan berdampak buruk atau bahkan stress.

Lantas hal apakah yang bisa kita lakukan jika kita sedang mengalami fase Eccedentesiast? Hal dasar yang penting dan harus kita lakukan adalah jujur. Jujur terhadap diri kita sendiri tentang apa yang sedang kita rasakan, bukan menyangkal. 

Kita harus jujur dan mengakui keadaan diri kita yang memang sedang tidak baik-baik saja serta meyakini bahwa memiliki masalah dan bersedih bukanlah sebuah kelemahan, kita harus tau bahwa itu adalah hal wajar yang pasti semua orang alami.

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah menceritakan tentang apa yang sedang kita alami dan rasakan kepada orang terdekat. 

Kita tidak perlu menceritakan hal ini ke banyak orang, cukup satu atau dua orang jika dirasa cukup. Ingat ya, pastikan orang kita ceritakan ini adalah orang yang bisa mengerti dan mengenal kita.

Lalu kita harus menyayangi dan mengasihi diri sendiri. Meyakini bahwa setiap orang pasti memiliki masalahnya tersendiri, semua orang pasti mengalami kesedihan, semua orang pasti mengalami kegagalan dan tidak ada satupun orang yang sempurna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun