Mohon tunggu...
Alfira Najmi Ramadhani
Alfira Najmi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Ilmu Komunikasi'21 (21107030064)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenang Warisan Karya Mieke Wijaya, Aktris Senior yang Bintangi Banyak Film Ternama

5 Mei 2022   18:20 Diperbarui: 12 Mei 2022   02:41 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia hiburan tanah air kembali dirundung duka dengan kabar meninggalnya aktris senior, Mieke Wijaya. Mieke Wijaya dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 3 Mei 2022 lalu dalam usia 82 tahun. Kabar duka ini pertama kali beredar melalui pesan singkat yang dikabarkan oleh pihak keluarga.

"Telah meninggal dunia Mama, Nenek, kami tercinta Hj. Mieke Widjaja pada hari Selasa, 3 Mei 2022 jam 19.30 WIB dalam usia 82 tahun. Mohon diampuni segala kesalahan-kesalahannya dan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," demikian bunyi pesan singkat tersebut.

Mieke Wijaya dikabarkan meninggal karena penyakit diabetes dan kanker yang diidapnya. Menurut penuturan sang putri, Nia Zulkarnaen, sang ibu memang sempat dirawat inap di rumah sakit selama sebulan terakhir di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. 

Nia juga mengatakan bahwa penyakit diabetes memang sudah lama diderita oleh ibunya. Namun kondisi terakhir sang ibu benar-benar menurun sehingga terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Namun siapa sangka, aktris senior itu ternyata juga memiliki penyakit kanker yang baru diketahui oleh pihak keluarga setelah ia dirawat di rumah sakit. Dokter baru menjelaskan bahwa ternyata ada penyakit lain yang diidap Mieke selain diabetes yakni kanker. Sayangnya, kanker yang diidap Mieke ternyata sudah berlanjut ke stadium akhir sehingga sulit untuk disembuhkan.

"Awalnya kan diabetes, biasa sakit orang tua dan sudah lama," ujar Nia Zulkarnaen yang ditemui usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Rabu (4/5/2022).

"Kami cuma mikir, kok mama tambah kurus? Cuma memang enggak mikir ke sana (kanker)," katanya.

"Kami semua tidak tahu dan tidak pernah melihat mama sakit. Jadi pas kami tahu, sudah stadium lanjut," jelas Nia kembali.

Mieke Wijaya adalah sosok aktris senior yang telah menghiasi dunia hiburan tanah air selama bertahun-tahun lamanya. Mieke memulai karirnya dengan bergabung bersama Radio RRI Palembang sebagai penyanyi dalam band Empat Sekawan. setelah itu ia kembali ke Bandung dan melanjutkan kariernya bersama dengan penyanyi terkenal pada zaman itu seperti Hanny Ray.

Mieke diketahui meningkatkan kemampuan beraktingnya dengan belajar di Teater Populer pimpinan Teguh Karya. Film debut pertama Mieke Wijaya berjudul "Gagal" yang tayang pada tahun 1955 silam. 

Film tersebut menjadi awalan yang manis bagi karir seorang Mieke Wijaya karena pasca film itu tayang, Mieke membintangi sebuah film besar yang disutradarai oleh Usmar Ismail yang berjudul "Tiga Dara". Pada saat itu, film "Tiga Dara" meraih kesuksesan yang besar ketika tayang di bioskop bahkan meraih kesuksesan hingga mancanegara. 

Film ini berkisah tentang romantika keluarga dengan tiga anak perempuan yang keseluruhan masih lajang, sang nenek berusaha mencarikan jodoh bagi si sulung. Namun yang akan menjadi suami itulah yang akhir dibentuk menjadi rebutan dua dari tiga dara, konflik inilah yang dibentuk menjadi kisah menarik dari lakon Tiga Dara. 

Film "Tiga Dara" tersebutlah yang menjadi batu loncatan bagi Mieke untuk membesarkan namanya di dunia perfilman Indonesia.

Setelah projek film "Tiga Dara" selesai, Mieke Wijaya kemudian membintangi sebanyak 30 judul film dalam 5 tahun berikutnya. Pada tahun 1966, Mieke membintangi film dengan judul "Garis Kerudung Putih" yang disutradarai oleh Djamal Harputra. 

Mieke memerankan pemeran utama bersama Dicky Zulkarnaen dan Rachmat Hidayat. Film tersebut kemudian berhasil membuatnya menerima penghargaan sebagai Pemeran Wanita Terbaik dalam Festival Film Indonesia yang diadakan pada tahun 1967.

Pada tahun 1972, Mieke Wijaya membintangi film bergenre horror yang berjudul "Beranak Dalam Kubur." Ia memerankan peran Dora yang membuatnya kembali meraih penghargaan sebagai Pemeran Perempuan Antagonis Terbaik bersama dengan Suzzanna dan Ruth Pelupessy.

Tak sampai situ, pada tahun 1974, Mieke Wijaya kembali bermain dalam judul film "Ranjang Pengantin" yang disutradai oleh Teguh Karya. Dalam film tersebut, Mieke berperan sebagai Nien, yakni kakak pemeran utama yang diperankan oleh Slamet Rahardjo.

Film "Ranjang pengantin" berkisah tentang hidup rumah tangga Bram (Slamet Rahardjo) dengan Nona (Lenny Marlina) yang tak direstui orang tua Nona karena ia telah dijodohkan oleh Paul (George Kamarullah). Karena perannya dalam film tersebut, Mieke pun meraih penghargaan sebagai Pemain Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia pada tahun (FFI) 1975.

Lalu pada tahun 1980, Mieke Wijaya membintangi film berjudul "Kembang Semusim" yang disutradai oleh MT Risyaf. Dalam film ini, Mieke berperan sebagai Farida. Ia juga bermain bersama aktris dan aktor terkenal lainnya seperti Marissa Haque dan Rano Karno. 

Melalui film ini, Mieke kembali meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Terbaik setelah karirnya yang telah berjalan selama 26 tahun lamanya.

Dalam memulai karirnya di dunia televisi, Mieke memulai perannya di film serial "Rumah Masa Depan."Kemudian ia juga bermain dalam serial film "Losmen Bu Broto" yang tayang pada tahun 1980-an. Serial ini disutradai oleh Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing. 

Series ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari keluarga Broto yang mengelola sebuah losmen. Mieke dalam film serial ini sukses memerankan sosok Bu Broto yang mengelola bisnis serta mengurus konflik-konflik yang dihadapi oleh anak-anaknya, dari Tarjo yang bingung dengan masa depan pasca lulus sarjana hingga Pur yang belum juga punya pasangan hidup. 

Serial ini sukses menjadi acara TV yang paling ditunggu-tunggu jam tayangnya di channel TVRI dan sukses mencuri perhatian masyarakat menjadi penonton setia serial ini.

Mieke Wijaya meninggalkan banyak karya dan penghargaan yang telah ia raih semasa hidupnya. Ia telah menjadi legenda dalam dunia layer lebar dan layay kaca Indonesia. Semoga almarhumah ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi Tuhan YME dan diterima segala amal ibadahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun