Mohon tunggu...
alfi rahmi mubarak
alfi rahmi mubarak Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Bekerja di sbeuah perguruan tinggi agama islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Human Development Issues In Global Context

2 Desember 2024   19:13 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Human Development Issues In Global Context

Human Development Issues in Global Context berasal dari kebutuhan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan ekonomi global yang memengaruhi kesejahteraan manusia di seluruh dunia. Isu-isu ini meliputi ketimpangan ekonomi, kemiskinan, kesenjangan sosial, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, dan banyak lagi. Dalam konteks global, isu-isu ini dapat sangat kompleks dan bervariasi, tergantung pada lokasi geografis, budaya, dan faktor-faktor sosial lainnya. Dalam konteks global, isu-isu ini dapat sangat kompleks dan bervariasi, tergantung pada lokasi geografis, budaya, dan faktor-faktor sosial lainnya. Dalam konteks global juga perlu mempertimbangkan factor budaya dalam praktik konseling dan memberikan keterampilan dan strategi untuk menghadapi perbedaan budaya dan bahasa dalam konteks konseling global (Pedersen, P. B., & Ivey, 2017). Konselor bekerja dengan populasi yang berbeda budaya sehingga perlu mempertimbangkan keragaman budaya dalam praktik konseling (Sue, D. W., & Sue, 2016).

Beberapa isu utama dalam konteks ini meliputi ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, kemiskinan, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, serta perubahan iklim.

  • Ketimpangan Ekonomi 

    Ketimpangan ekonomi adalah masalah yang terus meningkat di seluruh dunia. Meskipun beberapa negara telah berhasil mengurangi kesenjangan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir, namun ketimpangan masih menjadi masalah serius di banyak negara di seluruh dunia. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap ketimpangan ekonomi meliputi perbedaan upah, akses terhadap peluang kerja dan pendidikan, serta kesenjangan dalam distribusi sumber daya. Untuk memerangi ketimpangan ekonomi, dibutuhkan program dan kebijakan yang memperhatikan isu ini dengan cermat.

    Menurut Joseph Stiglitz, dalam bukunya yang berjudul "The Price of Inequality: How Today's Divided Society Endangers Our Future", ia menyatakan bahwa "Ketimpangan ekonomi merupakan salah satu isu global yang paling krusial dan memengaruhi kesejahteraan manusia di seluruh dunia. Ketimpangan ekonomi dapat menyebabkan kekacauan sosial, kekurangan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta merusak stabilitas politik dan ekonomi." (Stiglitz, 2012).

    Branko Milanovic dalam bukunya yang berjudul "Global Inequality: A New Approach for the Age of Globalization" menyatakan bahwa "Ketimpangan ekonomi global semakin meningkat dan mempengaruhi kesejahteraan manusia di seluruh dunia. Ketimpangan ini tidak hanya terjadi di antara negara-negara, tetapi juga di dalam negara-negara. Ketimpangan ini dapat menyebabkan konflik sosial, ketidakadilan, dan masalah-masalah ekonomi lainnya." (Milanovic, 2016).

    Isu ketimpangan ekonomi dalam konteks global, karena dampaknya yang luas dan serius pada kesejahteraan manusia. Sebagai konselor, memahami isu ini dapat membantu dalam membimbing individu dan kelompok dalam mengatasi dampak negatif dari ketimpangan ekonomi dan mengembangkan keterampilan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

  • Kesenjangan Sosial

    Kesenjangan sosial adalah isu global yang sering dikaitkan dengan ketimpangan ekonomi. Kesenjangan sosial dapat terjadi ketika individu atau kelompok tertentu tidak memiliki akses yang sama terhadap peluang dan sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat menghasilkan konsekuensi sosial yang merugikan seperti diskriminasi, kekerasan, dan ketidakadilan. Menurut Richard Wilkinson dan Kate Pickett dalam bukunya yang berjudul "The Inner Level: How More Equal Societies Reduce Stress, Restore Sanity and Improve Everyone's Well-being", mereka menyatakan bahwa "Kesenjangan sosial menjadi salah satu isu global yang paling penting saat ini. Kesenjangan sosial dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Kesenjangan sosial juga dapat merusak hubungan sosial dan mengganggu stabilitas sosial dan politik di masyarakat." (Wilkinson, R., & Pickett, 2018)
     Sementara itu, Naila Kabeer dalam jurnalnya yang berjudul "Social Protection, Poverty and the Post-2015 Agenda" menyatakan bahwa "Kesenjangan sosial menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Kesenjangan sosial dapat memperburuk ketidaksetaraan dan menghambat pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perlunya upaya untuk memperkecil kesenjangan sosial dalam setiap kebijakan dan program pembangunan." (Kabeer, 2015)
    Isu kesenjangan sosial dalam konteks global, karena dampak negatifnya pada kesejahteraan manusia dan stabilitas sosial. Sebagai konselor, memahami isu ini dapat membantu dalam membimbing individu dan kelompok dalam mengatasi dampak negatif dari kesenjangan sosial dan mengembangkan keterampilan dan strategi untuk memperkuat hubungan sosial dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

  • Kemiskinan 
    Kemiskinan dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis individu dan keluarga, seperti stres finansial, depresi, dan kecemasan. Ilmu konseling dapat membantu individu dan keluarga dalam mengatasi dampak dari kemiskinan dan membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan finansial dan psikologis mereka.
    Menurut Martin Ravallion dalam bukunya yang berjudul "The Economics of Poverty: History, Measurement, and Policy", ia menyatakan bahwa "Kemiskinan menjadi salah satu isu global yang paling penting saat ini. Kemiskinan dapat menyebabkan kelaparan, kekurangan gizi, ketidakmampuan mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, dan banyak dampak negatif lainnya pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang terus-menerus untuk mengurangi kemiskinan di seluruh dunia." (Ravallion, 2016). Sementara itu, Abhijit V. Banerjee dan Esther Duflo dalam bukunya yang berjudul "Poor Economics: A Radical Rethinking of the Way to Fight Global Poverty" menyatakan bahwa "Mengatasi kemiskinan tidak hanya melibatkan pemberian bantuan finansial, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan, seperti akses ke layanan kesehatan dan pendidikan, serta budaya dan tradisi masyarakat tertentu. Diperlukan pendekatan yang holistik dan inovatif untuk mengatasi kemiskinan secara efektif." (Banerjee, A. V., & Duflo, 2011)
    Isu kemiskinan dalam konteks global, karena dampak negatifnya pada kehidupan manusia dan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Sebagai konselor, memahami isu ini dapat membantu dalam membimbing individu dan kelompok yang mengalami kemiskinan dalam mengatasi dampak negatifnya dan mengembangkan keterampilan dan strategi untuk meningkatkan akses ke sumber daya dan memperbaiki kualitas hidup.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun