Mohon tunggu...
Al Fira Elisa Aziz
Al Fira Elisa Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

No Bravery, No Victory

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Dukungan Emosional Orangtua terhadap Perkembangan Anak

5 Juni 2022   15:00 Diperbarui: 5 Juni 2022   15:02 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebaliknya, jika respon yang diberikan orang tua negative seperti mengkritik dan tidak mengapresiasi maka pemahaman anak terhadap dirinya akan negative. Hal ini akan menyebabkan rendahnya kepercayaan diri anak dan menjadikan anak tersebut pribadi yang kurang aktif. 

Peran orang tua terhadap perkembangan emosional anak sangat besar. Dukungan emosional terhadap anak merupakan salah satu ketubuhan emosi anak yang harus terpenuhi. Ketika kebutuhan emosional anak dipenuhi dan ditanggapi dengan tepat, anak dapat menjalani kehidupan yang sehat dan seimbang. 

Anak yang mendapatkan dukungan yang baik dan tepat akan tumbuh dengan baik memiliki keberanian untuk maju dan berkembang. Hubungan yang baik dengan orang tuanya menjadikan anak-anak memiliki keterikatan, menepati janji, dan mematuhi perintah dan menjauhi larangan. 

Sebaliknya, jika kebutuhan dukungan emosional tidak terpenuhi anak akan menjadi pribadi yang takut salah, sulit berkembang, dan cenderung penakut. 

Respon yang didapat ketika mereka melakukan kesalahan atau kegagalan membuat mereka menjadi takut untuk mengambil keputusan secara mandiri. Anak akan berkembang lebih lambat daripada anak lain yang mendapatkan dukungan emosional yang tepat dan baik dari orang tuanya. 

Sebagai orang tua, kita harus mengetahui apa kebutuhan anak yang harus dipenuhi, tak hanya kasih sayang dan waktu, tetapi juga dukungan atas apa saja yang mereka pelajari. 

Beberapa contoh dukungan emosional yang dapat orang tua berikan kepada anaknya adalah mengapresiasi anak karena keberhasilan yang dia lakukan (entah itu kecil ataupun besar), memberi dukungan ketika anak melakukan kesalahan atau kegagalan, dan menghargai perasaan serta usaha yang dilakukan anak meskipun yang diusahakan tidak tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun