Ilustrasinya itu penyiar radio dapat disamakan dengan musisi alias penyanyi/personil grup musik. Mereka yang berkecimpung di dunia entertainment (kecuali aktor/aktris) mempunyai hak untuk menyamarkan nama lahirnya menjadi nama samaran agar mudah diingat atau lebih menjual.
Kenapa penyiar radio tidak dapat disamakan dengan aktor/aktris?
Kalau aktor/aktris itu biasanya mereka tidak membutuhkan nama panggung agar lebih menjual, rata-rata di antara mereka saat bermain film juga disebutkan nama lahir/aslinya, kemudian juga diperkenalkan menjadi peran atas nama siapa dalam film tersebut.
Yang diperlukan aktor/aktris itu hanyalah menonjolkan perannya dalam film sebaik dan sebagus mungkin, barulah nama dalam peran di film tersebut secara tidak langsung akan diingat oleh masyarakat.
Contoh: Iqbaal Ramadhan, karakter nama dalam peran film yaitu Dillan. Kemudian Vanesha Prescilla, karakter nama dalam peran film yaitu Milea.
Nah, aktor/aktris tersebut juga sudah beberapa kali berperan dalam film lainnya di luar film Dillan 1990. Dan setiap mereka bermain dalam film baru atau judul lain, pastinya nama dan karakter yang dibawakan berbeda dan bergonta-ganti tiap filmnya.
Sementara penyiar radio tidak boleh berganti-ganti nama (kecuali mengisi karakter di iklan spot radio), karena suara yang dikenal saat siaran itu juga sama. Sehingga penyiar radio tidak bisa disamakan dengan aktor/aktris, melainkan dapat disamakan dengan penyanyi/personil grup musik yang nama panggungnya akan tetap satu itu dan berlaku seterusnya.
Berbicara mengenai persamaan nama penyiar radio dengan penyanyi/personil grup musik, contoh yang merujuk dari Wikipedia, seperti: Ariel Noah, nama lahirnya Nazril Irham. Kemudian Pasha Ungu, nama lahirnya Sigit Purnomo Said.
Dari kedua contoh nama tersebut kita dapat membedakan bahwa tidak semua nama penyanyi/grup musik itu menggunakan nama lahir/asli, dan disebabkan oleh dua faktor yang sudah disebutkan di atas, antara keinginan pribadi maupun kebutuhan profesi agar namanya lebih menjual atau mudah diingat.
Nah, penyiar radio pun juga sama dengan penyanyi/grup musik, yaitu nama yang dipakai saat siaran juga belum tentu menggunakan nama asli melainkan menggunakan nama samaran yang disebabkan dua faktor tersebut, dan pada intinya agar nama yang dipakai lebih mudah diingat juga lebih menjual.
Namun tidak semua penyanyi/personil grup musik itu menggunakan nama samaran, sama seperti penyiar radio pun juga tidak semua menggunakan nama samaran, beberapa di antaranya juga dapat atau diperbolehkan manajemen/perusahaan menggunakan nama lahir/aslinya untuk dipakai menjadi nama panggung.