Film ke-11 yang saya tonton di bioskop tahun 2023 ini, yaitu Waktu Maghrib. Sebuah film horror Indonesia yang berdurasi 104 menit dengan klasifikasi usia 17+.
Film Waktu Maghrib ini produksi Rapi Films, Sky Media. Kemudian diproduseri Gope T. Samtani, Sunil G. Samtani. Ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Khasogi, Bayu Kurnia. Dan disutradarai oleh Sidartha Tata.
Sementara para pemeran dalam film ini, yaitu Aulia Sarah (sebagai Bu Woro), Ali Fikry (Adi), Nafiza Fatia Rani (Ayu), Bima Sena (Saman), Taskya Namya (Ningsih), Andri Mashadi (Karta), Sadana Agung (Hansip), dan lain-lain.
Para pemeran dalam film ini saya rasa sangat baik, mampu menyalurkan tujuan peran dan alur cerita film terasa sangat nyata, walau memang ada aktingnya beberapa pemeran yang kurang, tapi dapat ditutupi dengan alur ceritanya yang menarik.
Dan bagi saya yang memukau aktingnya di film ini yaitu Aulia Sarah dan Ali Fikry.
Kalau Aulia Sarah di sini tidak terlalu banyak plot, hanya aktingnya saat menjadi bu guru yang galak juga bagus dan bertolak belakang saat ia menjadi Badarawuhi pada film KKN di Desa Penari.
Termasuk Ali Fikry, saya lebih suka dia berperan di sini daripada ia dulu berperan di film Kuntilanak 3 (2022) yang menurut saya perannya kurang berkesan, karena alur cerita filmnya kurang menarik.
Film Waktu Maghrib ini juga membuat saya menjadi flashback di masa kecil. Dimana dalam film ini dikisahkan mengenai anak-anak pedesaan yang masih bermain di luar rumah menjelang maghrib. Hal tersebut terasa relate dengan kehidupan masa kecil saya sebagai anak pedesaan.
Ayo mulih, ayo ndang mulih, wes kate maghrib, kate surup, ndang mulih. Gak ilok onok njobo omah, utowo metu omah pas kate maghrib.
Artinya: Ayo pulang, ayo cepat pulang, sudah mau maghrib, mau surup (pergantian sore ke malam), cepat pulang. Tidak baik ada di luar rumah, atau mau keluar rumah saat mau maghrib.
Begitulah kurang lebih orang tua saya dulu yang menegur ketika masih bermain di luar rumah saat menjelang waktu maghrib.