Mengingat juga bahwa saat kejadian tersebut di 2017 lalu, selain warga yang mulai berdatangan, tidak lama kemudian juga ada Babinsa yang datang untuk mengecek dan mendokumentasikan bencana tersebut untuk laporan ke pusat sebagai bencana salah satu warganya di desa tersebut.
Tapi ketika saya menanyakan hal tersebut, beliau menjawab sudah tidak menyimpan berkasnya, karena hal tersebut sudah lama atau lima tahun lalu, hingga beliau saja saat ini sudah purna tugas, sehingga tidak dapat melihat berkas kantor lagi.
Dan karena keterbatasan dokumentasi, alhasil saya membuatkan suatu gambar atau denah kondisi rumahku sebelum dan setelah disambar petir sesuai dengan ingatan saya yang masih sangat jelas atas bencana tersebut.
Seperti gambar denah di atas, kurang lebih posisi rumahku dan ibu berdampingan seperti itu. Gambar A menunjukkan rumah pribadiku, dan gambar B adalah rumah orang tua yang ada di belakang rumahku.
Pada gambar tersebut juga saya jelaskan mengenai beberapa alat elektronik yang menancap ke listrik kala itu, baik itu di rumahku maupun di rumah orang tuaku.
Dari gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa posisi antena TV ku ada di sebelah kanan rumah. Sehingga seperti yang sudah dijelaskan di atas seperti lampu flash petir tadi dari bagian kanan rumah yaitu bersumber pada Antena TV yang ada di luar rumah.
Kondisi ruang tamuku dan rumah orang tuaku setelah disambar petir, kurang lebih seperti gambar di atas.
Gambar C menunjukkan kondisi ruang tamuku, atapnya jebol bagian kanan karena ada kabel antena TV yang masuk ke dalam hingga menuju televisi tersebut. Alhasil sepanjang kabel tersebut tersambung, petir itu merusak bagian apa saja yang ia lewati.
Seperti kaca rumahku yang bagian kanan pecah semua kena getaran petirnya, juga atap/plafon rumahku bagian kanan jebol/bocor karena menjadi jalan kabel antena TV tersebut masuk ke dalam rumah.