12 Desember 2017, tepat lima tahun yang lalu rumahku tersambar petir. Dan bukan hanya rumahku saja melainkan juga rumah ibuku. Sehingga dua rumah telah terjadi bencana tersebut.
Untuk diketahui juga bahwa saya sudah rumah sendiri sejak 2014, dan orang tua juga rumah sendiri. Intinya kami dua rumah yang berbeda dan berdampingan, hanya saat itu (2017) saluran listrik kami masih menjadi satu.
Hari itu Selasa, jam 12 siang. Saat itu saya prepare mau kerja, yaitu mandi.
Dan saya pun punya kebiasaan ketika saya mandi, saya sekalian charger handphone juga laptop. Dengan maksud agar usai mandi baterei ponsel dan laptop sudah penuh.
Bukan itu saja, alat elektronik lainnya di rumah waktu itu juga sedang terhubung ke listrik semua. Seperti televisi, cd player, sanyo air, speaker, magic com, kipas angin, mesin cuci, kulkas, termasuk handphone dan laptop.
Pagi hari sebelum kejadian itu, cuaca sebenarnya cerah ceria saja tanpa ada cela mendung atau hujan semacamnya. Tapi siang harinya secara mendadak awan langsung berubah dan hujan sebentar tapi langsung petirnya bertamu ke rumahku.
Waktu itu saya mandi sekitar jam 11.55 WIB, saya ingat betul saat itu cuaca sudah mulai mendung tapi belum hujan.
Barulah sekitar jam 12.00 WIB hujan mulai turun dan langsung turun sangat deras disertai petir juga.
Kemudian saya selesai mandi sekitar 12.10 WIB. Posisinya saat itu saya baru masuk kamar dan masih memakai handuk.
Namun saat itu juga tiba-tiba ada semacam lampu flash yang sangat menyilaukan mata dari bagian kanan rumahku.