Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Like & Share", Film yang Banyak Adegan Panas, tapi Penuh Makna bagi Remaja

11 Desember 2022   17:58 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:46 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover film "Like & Share" from Instagram cinema.21

Film ke-62 yang saya tonton di bioskop minggu ini, yaitu Like & Share.

Dibintangi oleh Aurora Ribero sebagai Lisa, dan Arawinda Kirana sebagai Sarah. Keduanya dalam film ini dikisahkan sebagai dua remaja 17 tahun (kelas 3 SMA) yang juga seorang Youtuber dengan konten makanan unik.

Persahabatan diantara keduanya di film ini sangat ditekankan dengan selalu ingin bersama dengan menerima satu sama lain apa adanya.

Namun, persahabatan mereka berdua mulai ada keretakan ketika salah satu di antara mereka yaitu Lisa, ada obsesi dengan pornografi, hingga menjadikan mereka berdua saling menjauh dan berdiri sendiri untuk menjalani terang gelap dunia remaja.

Film ini karya sutradara Gina S. Noer, dengan produser Chand Parwez, produksi Starvision & Wahana Kreator.

Selain Aurora Ribero & Arawinda Kirana, film ini juga dibintangi lainnya oleh Aulia Sarah, Jerome Kurnia, Kevin Julio, Unique Priscilla, Joshua Pandelaki, Omara Esteghlal, Sahira Anjani, Bima Zeno, Valerie Krasnadewi, dan Veronika Krasnasari.

Film Like & Share ini banyak adegan panas yang ditampilkan, sehingga rating film ini yaitu D17+. Artinya hanya untuk orang dewasa di atas 17 tahun, sementara yang masih di bawah usia tersebut memang tidak direkomendasikan menontonnya.

Disebabkan sepanjang film terdapat banyak adegan panas yang ditampilkan, seperti beberapa kali adegan memuaskan diri sendiri yang diperankan Lisa, juga adegan berhubungan seksual di luar nikah yang ditampilkan seperti sangat nyata di hotel dan diperankan oleh Sarah.

Masa remaja adalah masa yang sangat rawan dalam kehidupan semua orang, karena masa itu para remaja belum menemukan dan masih mencari jati dirinya, masih labil, suka mencoba hal baru, hingga penasaran dengan hal-hal yang dilarang.

Pada akhir film ini pun juga mempunyai pesan bahwa kejahatan era digital ini bagi remaja wanita di Indonesia antara usia 13-19 tahun sangat meresahkan.

Sehingga film ini juga mengandung makna yang cukup dalam untuk remaja wanita agar lebih hati-hati dalam mengambil keputusan dan kebiasaan, karena dapat mempengaruhi perjalanan masa muda kita yang hanya bisa kita rasakan sekali seumur hidup.

Seperti menghindari kecenderungan menonton/melihat foto/video panas (pornografi), karena nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan kita di masa itu.

Pengambilan keputusan yang dimaksud ketika kita sudah kecanduan nonton video panas tersebut, ditakutkan kita akan mengambil keputusan untuk ingin segera mencoba atau mempraktekkan sesuai yang di video tersebut.

Padahal anak remaja masih belum menikah, sehingga dengan kecenderungan nonton video panas seperti ini dapat mempengaruhi fokus kita dalam kehidupan dengan selalu berhalusinasi atau memikirkan hal-hal yang jorok, juga akan terjadi dorongan untuk melakukan sex di luar nikah dan penyesalan di dalamnya.

Dalam film ini pun bukan hanya video panas saja yang diangkat, melainkan sex di luar nikah juga terjadi jika kita tidak dapat mengendalikan gaya berpacaran anak remaja yang mudah dikelabui dengan sentuhan dan rayuan manis buaya darat.

Sudah banyak terjadi gaya berpacaran anak remaja yang melewati batas, hingga mereka berdua check in di hotel, dan akhirnya hamil di luar nikah.

Ketika sudah terjadi kehamilan seperti ini, banyak juga pihak pria yang tidak mau tanggung jawab, hingga akhirnya ada rencana-rencana buruk untuk kehamilannya tersebut.

Bagaimanapun yang paling dirugikan dalam kasus tersebut adalah pihak wanita. Dalam film ini pun juga diberikan penekanan bahwa dari segi apapun yang paling merugi adalah wanita.

Sehingga apalagi kalau bukan kita para netizen menganggapnya wanita yang bodoh, karena mau saja dikelabui macam buaya darat yang demikian.

Tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur, kesucian telah direnggut, hidup pun tidak akan sama dengan sebelumnya.

Dan di film ini juga dikisahkan bahwa si pria buaya darat tersebut suka meminta foto sexy dari si Sarah, dan Sarah pun mau memberikan foto-foto tidak layak tersebut pada pacarnya yang 10 tahun lebih tua darinya.

Bahkan seperti case di atas, ia juga mau diajak check in ke hotel, dan pacarnya merenggut kesuciannya di usianya yang baru menginjak 18 tahun.

Alhasil yang terjadi Sarah menyesal dan menganggap telah diperkosa oleh pacarnya, karena ia sempat bilang tidak mau melakukan hubungan seksual tersebut tapi ia memaksa.

Namun, di Indonesia, jika di bawah usia 18 tahun masih dianggap anak-anak dan hukum atau undang-undangnya jelas juga tegas untuk perlindungan anak di bawah umur. 

Tapi jika usia sudah 18 tahun diatas, seseorang tersebut sudah dianggap dewasa dan patut mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukannya secara sadar dan undang-undang perlindungan anak juga sudah tidak berlaku meskipun mereka masih status pelajar.

Sehingga banyak kasus seperti gaya pacaran seperti ini dianggap 'suka sama suka' dan tidak dapat diproses lebih lanjut. Kecuali memang ada unsur pemerkosaan yang lebih detail dan bukti yang kuat lainnya.

Bahkan dalam film ini juga dikisahkan bahwa pria buaya darat tersebut setelah putus cinta, malah menyebarluaskan foto-foto dan video panas dengan si Sarah ke media sosial atau jaringan internet.

Alhasil Sarah pun sampai mau bunuh diri, karena bukan hanya harga dirinya saja yang telah dinodai, melainkan aibnya tersebut juga diketahui semua orang.

Cover film
Cover film "Like & Share" from Instagram cinema.21

Semua orang menjauhinya, membullynya, menertawakannya, mengejeknya, hingga ia harus diskors dari sekolah atas perbuatannya yang terlanjur viral.

Jadi buat para wanita, film ini sebenarnya adalah pukulan keras agar kita lebih waspada dengan rayuan para pria hidung belang, yang mau enaknya saja, habis manis sepah dibuang.

Kita pun tidak bisa membatasi keputusan tiap individu untuk berpacaran atau tidak. Hanya jika punya pacar, kita harus mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang mengarah ke seksualitas walau sebenarnya sisi lain diri kita juga menginginkannya.

Termasuk ketika pacar priamu meminta foto-foto yang tidak sepantasnya, jangan dituruti. Ditakutkan seperti case di atas, foto-foto atau video tidak pantasmu akan disebarluaskan ketika kamu telah putus dengannya.

Bahkan bisa juga dibuat sebuah ancaman agar kamu mau menuruti hawa nafsunya dikemudian hari, hingga terjebak dalam lingkaran hitam tersebut dan nantinya juga kamu dapat diperbudak seperti dijual belikan dengan pria hidung belang lainnya.

Amit-amit bukan...!!

Nah, film ini sebenarnya rekomendasi ditonton juga bagi para remaja 13-17 tahun, karena di dalamnya mempunyai makna yang akan menggiring kita pada tingkat kewaspadaan dalam menghadapi gelap terangnya dunia remaja.

Hanya memang banyak adegan panas di dalamnya yang kurang pas jika dilihat anak di bawah umur, sehingga dengan artikel ini diharapkan dapat mewakili makna yang dapat kita petik dari banyak case di film tersebut seperti yang sudah dibahas di atas.

Dan biasanya remaja yang diluar kendali seperti ini juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga yang toxic atau broken home.

Hingga membuat para remaja itu kurang perhatian juga kasih sayang dari orang terdekat keluarga, akhirnya membuat mereka mencari perhatian juga kasih sayang di luar sana.

Jika demikian, ditakutkan mereka menemukan pergaulan dan lingkungan kurang tepat, hingga ia berpeluang terjebak dalam lingkaran gelap dunia tersebut yang sulit untuk dilepaskan.

Kalau dalam film ini memang ditonjolkan kasus yang diangkat adalah kerugian paling utama di pihak wanita, faktor hubungannya dengan sex bebas di luar nikah.

Tapi sisi lain, jika kasusnya para remaja pria pun ketika kurang perhatian dan kasih sayang keluarga terdekatnya juga berpeluang menjadikannya pribadi yang liar.

Seperti suka tawuran, suka konsumsi minuman keras, bahkan sampai ke narkoba.

Ya, mempunyai orang terdekat seperti anak atau saudara yang masih usia remaja ini memang meresahkan, baik itu pria maupun wanita sama-sama meresahkan saat usia paling labil mereka ini terjadi.

Remaja umumnya tidak suka dikekang, sehingga mendidik anak usia 13-17 tahun tidak bisa disamakan dengan mendidik anak usia 12 tahun ke bawah.

Rata-rata remaja pun juga suka didengar, suka dihormati privasinya, juga suka kebebasan.

Dan anak remaja pun juga tetap dapat diatur dengan memberikan kesepakatan tertentu antara keluarga dan remaja tersebut, termasuk menjadi orang tua atau saudara dengan teladan yang baik di kesehariannya, hingga dapat memberikan motivasi terhadap cita-citanya nanti.

Maka dari itu perhatian dan kasih sayang dari keluarga sangat dibutuhkan untuk mengendalikan ego anak di usia remaja.

Karena dalam film Like & Share ini pun juga sama, yaitu dua pemeran utama si Lisa yang hubungan dengan orang tuanya tidak sejalan karena terlalu mengekang.

Sementara si Sarah yang sudah tidak mempunyai orang tua, membuat ia akhirnya terjerumus sex bebas karena kurangnya perhatian dari saudaranya tersebut.

Sehingga dukungan keluarga yang baik (not toxic) menjadi poin yang sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan masa anak remaja.

Ladys, semoga kita semua lebih waspada memilah antara sahabat dan teman baru yang berpeluang menjadi pacar kita nanti. Lebih bijak juga dalam mengambil setiap keputusan yang dapat merugikan diri sendiri seumur hidup.

So, film Like & Share ini menjadikan pengingat yang bagus untuk anak remaja agar tidak ceroboh dengan tipu daya pornografi di era digital hingga sex bebas.

Di luar skandal para pemerannya di dunia nyata, tapi sebagai penikmat film tidak akan memperdulikan hal tersebut. Karena film adalah seni dan tidak dapat digabungkan di luar case pemerannya di dunia nyata.

Salut juga untuk dua pemeran utamanya, yaitu Aurora Ribero & Arawinda Kirana yang sudah totalitas untuk film ini.

Sehingga film Like & Share ini juga tetap rekomendasi bagi dewasa 17+.

Dan score dari saya untuk film ini 7/10.

Selengkapnya review film Like & Share dari saya dapat dilihat pada video di bawah ini:

Salam, @Alfira_2808

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun